SEKALIPUN SULIT PINDAH KATOLIK, TETAP LAKUKAN ITU!

Started by DEO Gratia, Apr 20, 2022, 10:14 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

DEO Gratia

KATKIT ( katekese sedikit)
SEKALIPUN SULIT PINDAH KATOLIK, TETAP LAKUKAN ITU!Screenshot_20220420-214742_Chrome.jpg
(Joe Heschmeyer, terj. bebas Indonesia)

https://www.catholic.com/magazine/online-edition/when-converting-hurts-do-it-anyway

Repost dari post di WAG "Diskusi Alkitab" - 20 Apr 2022
Original Poster :  Liston Sagala


Berpindah ke Katolik banyak kali menakutkan, dan besar pula pengorbanannya. Tapi kuatkanlah hatimu, sebab sebandinglah ganjarannya.

Ketika kamu menemukan bahwa ternyata Katolik itulah yang benar, haruskah pindah? Pertanyaan ini mungkin kedengaran aneh bagi sebagian pembaca. Sebab, jika benar Gereja Katolik sungguh benar-benar Gereja yang didirikan Kristus, bukankah sudah seharusnya pindah ke Gereja Katolik?

Hm, ada banyak alasan. Mungkin kamu bagian dari komunitas Protestan yg solid. Mungkin kepindahanmu akan menyebabkan permasalahan berat dalam perkawinanmu atau dengan orangtuamu. Mungkin kamu akan kehilangan pekerjaan dalam pelayanan komunitas gerejanimu. Pada kasus-kasus ekstrim, mungkin kamu tinggal di tempat dimana pindah Katolik itu kejahatan negara. Pendek kata, orang-orang dengan berat harus memilih pindah Katolik atau tidak, dan itu bukanlah merupakan sebuah persoalan mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Namun seberat apapun itu, kata Konsili Vatikan II, "Maka dari itu andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan" (AG 7, LG 14).

Pernyataan ini pada dasarnya adalah apa yang telah berulang-ulang kali Gereja Katolik sampaikan selama dua milenium. Gereja, dalam kata-kata St. Paulus, merupakan "Jemaat yang adalah tubuhNya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu" (Ef 1:23). Mencoba mengimani Yesus tanpa Gereja-Nya seperti mencoba memiliki Kristus, Sang Kepala, tanpa Tubuh-Nya, atau mencerai-beraikan yang telah dipersatukan Allah (Mat. 19:6; Ef. 5:30-31). Pendek kata, seperti tertulis dalam Katekismus (795) ini bukan tentang memilih di antara denominasi, melainkan memilih Kristus seutuhnya, "Kristus Paripurna" (Christus totus).

Dari sebab itu, orang ini yg sampai pada keputusan pindah dan terhalang dengan bermacam-macam hal, sebenarnya bukan seorang yang sepintas lalu mengenal Gereja Katolik, atau sementara berjuang memahami kebenaran Gereja Katolik. Karena itu bila ia sengaja menolak bersatu dengan kepenuhan Kristus dalam Gereja Katolik, maka ia pun secara sadar membuang dirinya sendiri dari keselamatan.

Terlihat terlalu mengada-ada besar resikonya? Sebenarnya memang demikian. Yesus bersabda,
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagiKu" (Mat 10:34-38).

Atau lebih keras lagi, "Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu." (Luk 14:26).
Yesus membandingkan keputusan untuk mengikuti-Nya seperti keputusan seorang raja yang memutuskan untuk berperang melawan musuh yang dua kali lebih banyak (ay. 31-33).
Dengan kata lain, keputusan sedemikian bukanlah keputusan sepele, tapi penuh pertimbangan dan pengorbanan.

Kamu mungkin keberatan, 'Saya bukan tidak hendak mengikuti Yesus, tapi hanya tidak menjadi Katolik!' Tapi itu justru yang menjadi intinya, yakni barangsiapa telah diterangi Tuhan tentang kebenaran Gereja Katolik, tapi tetap Protestan (Ortodoks, dsb), ia memilih berhenti mengikuti Tuhan Yesus.
Itu sama saja mengatakan bahwa kita mau mengikuti Tuhan, tapi sesuai kehendak hati kita saja; sama seperti orang-orang yang ditegur Yesus mengikuti Allah Abraham tapi sesuai dengan kemauan mereka sendiri. Jika Yesus menunjukkan kepadamu cara mengikuti Dia seperti yang Dia kehendaki kamu lakukan, maka itu artinya bukan melakukan kehendakmu atau diam di zona aman. Itulah saatnya memikul salibmu dan mengikuti Dia, sekalipun bila Dia memandumu ke tempat yang terasa aneh dan tidak nyaman bagimu (ke Gereja Katolik).

Syukurlah, Yesus tidak hanya memberi tahu kita tentang pengorbanan berat menjadi murud-Nya. Dia juga menjanjikan bahwa kesulitan duniawi pindah ke Katolik sepadan dengan ganjarannya. Dia berkata kepada pemuda yang kaya, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku" (Mat 19:21). Mungkin terinspirasi dari sinilah maka St. Petrus berkata, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" (Mat 19:27). Yesus menjawabnya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal" (Mat 19:28-29).

Kesimpulannya, mengikuti Kristus bukan hanya tentang pengorbanan, tapi juga berinvestasi, mengumpulkan "... harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya" (Mat 6:20).
Pindah ke Katolik banyak kali menakutkan, dan besar pula pengorbanannya. Tapi kuatkanlah hatimu, apapun pengorbananmu, sepadan dengan ganjarannya dalam kehidupan ini, maupun kehidupan yang akan datang.
GBU
WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.