KESESATAN (HETERODOKSI) GERAKAN KARISMATIK 02

Started by saulus, May 20, 2022, 07:58 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

saulus

IV. SEJARAH GERAKAN KARISMATIK YANG SESAT

Ada dua bagian sejarah Karismatik. Ini karena gerakan Karismatik bukanlah suatu gerakan yang murni berasal dari Gereja Katolik. Gerakan Karismatik berasal dari LUAR Gereja Katolik, yaitu dari Protestantism, tepatnya dari Pentecostalism.

A. Berawal Dari Protestantisme

John Wesley, pendiri Methodism, bisa dikatakan pelopor dari Pentecostalism yang berujung ke Gerakan Karismatik. Wesley berkhotbah tentang baptisan Roh Kudus atau "pemberkatan kedua," yaitu satu pengalaman pribadi yang intensif dengan Allah. Namun kebanyakan pengikut Wesley lebih cenderung ke Methodism daripada Pentecostalism. Mereka yang lebih bermentalitas Pentecostal masih sebagai minoritas diantara pengikut Wesley.

Pada 1900 di Topeka, Kansas (USA) sebuah sekte Protestant kecil dengan Charles P. Parham, seorang pendeta Methodist, sebagai pemimpinnya, merasa bahwa ada yang kurang dalam hidup menggereja mereka. Setelah Parham dan jemaatnya mempelajari Kitab Suci, Parham tiba pada kesimpulan bahwa berbahasa Roh adalah tanda bahwa seorang Kristen telah menerima Baptisan Roh Kudus.

Salah satu umat, Nona Agnes N. Ozmen mengingatkan para jemaat lain akan peristiwa Pentakosta di Kisah Para Rasul. Dia merasa Roh Kudus akan datang bila ada penumpangan tangan. Beberapa jemaat kemudian menumpangkan tangan mereka kepada Ozmen sambil berdoa. Sesaat kemudian Ozmen mampu berbahasa Roh begitu juga jemaat yang lain dalam beberapa hari selanjutnya.
Parham menghabiskan lima tahun berikut sebagai pengkhotbah keliling sebelum membuka sekolah Kitab Suci baru, kali ini, di Houston. Salah satu muridnya, seorang pendeta kulit hitam bernama W.J. Seymore, membawa pesan "kepenuhan injil" ke Los Angeles. Sebuah kebangunan [rohani] tiga tahun lamanya di kota California tersebut (ie: Los Angeles) menarik orang dari berbagai negara, dan orang-orang ini menanamkan Pentecostalism di kebanyakan kota-kota besar di Amerika Serikat dan juga banyak di negara-negara Eropa." - Minority Religions in America, William J. Whalan. Halaman 179-180. (sumber)

Mgr. Vincent Walsh, seorang Uskup Katolik yang karismatik dan antusiastik dari acara Toronto Blessing, menulis, "Melalui pelayanan Parham dan Seymore, Pentecostalism yang modern dan mendunia telah diluncurkan." (sumber)


B. Masuknya Pentecostalism ke Gereja Katolik (ie: Gerakan Karismatik)

Pada tahun 1966, Ralph Keifer dan William Storey dua orang staf pengajar dari Universitas Duquesne, Pittsburgh menghadiri Kongres Gerakan Cursillo (Cursillo movement). Kehadiran mereka di Kongres tersebut didorong oleh keinginan untuk "pengalaman spiritual baru" setelah pencarian mereka akan "gerakan yang ekumenis liturgikal, apostolik dan damai" berujung kepada kefrustrasian. Di Kongres tersebut mereka bertemu dengan Steve Clarke dan Ralph Martin, koordinator aktivitas siswa/i dari Paroki St. John di East Lansing, Michigan (sumber).

Keempatnya kemudian bertemu dan membicarakan kisah dari satu buku yang mengesankan mereka, The Cross and the Switchblade (note: "switchblade" adalah pisau tangan yang sering dipakai anggota geng) karangan David Wilkerson. Buku ini adalah sebuah autobiography. Wilkerson dulunya adalah seorang pendeta Pentecostal yang digaji oleh satu paroki Protestant. Karena ketidakpuasannya atas kehidupan sebagai pendeta gajian, Wilkerson kemudian meninggalkan pekerjaannya menuju ke tempat kumuh di Brooklyn dimana banyak geng, kriminalitas dan narkoba (sumber). Bab 21 dari buku Wilkerson yang berjudul "Baptisan Roh Kudus" menimbulkan kesan yang mendalam bagi keempat umat Katolik yang membacanya. Mereka merasa telah menemukan apa yang "hilang dari gerakan-gerakan yang lain."

Keifer juga menunjukkan buku lain sebagai sharing, yaitu They Speak in Other Tongues karangan John Sherrils, seorang Episcopalian (cabang luar Inggris dari Anglicanism). Buku ini menjadi semacam buku patokan di pertemuan empat Katolik tersebut. Buku ini berisi penyelidikan sang pengarang atas fenomena bahasa roh (sumber).

Di musim gugur tahun yang sama (1966) keempat umat Katolik awam itu bertemu kembali sesuai yang mereka rencanakan. Mereka merasa sangat ingin tahu tentang fenomena Baptisan dalam Roh Kudus dan Bahasa Roh sehingga mereka berhubungan dengan sekte-sekte Pentecostal. Mereka kemudian bertemu dengan seorang Pendeta Episkopal bernama W. Lewis (sumber). Lewis kemudian mempertemukan mereka dengan seorang anggota jemaatnya bernama Florence Dodge (RIP 17 Jan 2004, umur 84) yang terlibat dengan Gerakan Karismatik (note: Gerakan Karismatik protestant). Sedikit latar belakang mengenai Florence Dodge:
Nona Dodge dibesarkan di sebuah rumah tangga Presbyterian yang saleh di Ben Avon. Setelah lulus dari SMU, Dodge bekerja di Kaufman's Department Store dan di hari kedepan bertanggung jawab atas pelatihan 5,000 pegawai. Pada 1962, mungkin melalui kontak dengan gerakan karismatik yang mulai muncul di komunitas Episkopalnya, dia menerima apa yang disebut oleh para karismatik "Baptisan Roh Kudus," yang menuntun ke kehidupan spiritual yang lebih dalam dan penjelmaan [dari kehidupan spiritualitas yang mendalam tersebut] dalam bentuk seperti bahasa Roh. (sumber[1])

Pada 6 Januari tahun 1967 sebuah undangan diterima oleh empat sekawan tersebut. Undangan itu mengajak mereka untuk menghadiri pertemuan doa interfaith pada tanggal 13 Januari. Berikut terjemahan dari situs Karismatik atas pertemuan tersebut:
Di pertemuan tersebut, lebih banyak keraguan muncul atas bagaimana perkara-perkara dilakukan [pada pertemuan itu]. Ralph [ketika itu mengalami] kebingungan di pertemuan doa [tanggal 13 Januari tersebut]. Tidak diragukan dia memandang positif mengenai sharing tingkat tinggi dan teologi yang hidup, tapi pikiran intelektualnya terskandalisasi atas penafsiran literal dari Kitab Suci dan gagasan akan komunikasi langsung dengan Allah. Dari empat orang yang menghadiri pertemuan ini, hanya Ralph yang kembali minggu berikutnya, namun dengan membawa seorang lagi Professor Theology, Patrick Bourgeois dan pada akhir pertemuan kedua orang tersebut meminta untuk menerima Baptisan Roh Kudus. Satu kelompok berdoa atas Ralph, meletakkan tangan mereka, dan satu kelompok lagi [melakukan hal yang sama atas] Patrick. Ralph diminta untuk melakukan sebuah "tindakan iman" ("an act of faith") agar kuasa Roh bekerja. Dia [Ralph] berdoa dalam bahasa Roh dengan cepat. Ralph dan kelompok lain mulai memiliki pengalaman doa yang dalam dan indah. Hasil dari semua ini adalah upaya untuk mencari suatu kelompok doa interdenominasi dan informal yang telah mengalami pengalaman yang disebut "baptisan Roh Kudus" (Kisah Para Rasul dan 1Korintus 12-14 dibaca secara literal oleh kelompok ini). (sumber)

Beberapa pertemuan doa kemudian diadakan di rumah teman Ralph Keifer yaitu Kevin Ranaghan dan Dorothi Ranaghan (suami-istri). Berikut apa yang diingat Kevin Ranaghan sendiri, dia mengatakan ini pada ulang tahun ke 30 Catholic Charismatic Renewal (CCR):
Pada awalnya, kontak dengan [jemaat] Pentakostal di daerah kita, membantu kita untuk bertumbuh dalam pemahaman dan pengalaman Karisma. Kami bertemu di rumah wakil dari Full-Gospel Businesman (catatan: semacam sekte Protestant). Dan ketika dia mendengar bahwa sekumpulan Katolik datang [ke tempatnya], dia mengumpulkan anak buahnya, [dia] membawa beberapa pendeta Pentakosta dan sekamar penuh pejuang doa (prayer warriors) untuk berhadapan dengan apa yang mereka yakini sebagai pertempuran yang sulit untuk dilakukan. Apa yang mereka sadari [setelah bertemu dengan para Katolik dan melakukan doa bersama], ternyata [doa bersama tesebut] adalah waktu-doa yang paling mudah yang mereka pernah tahu. Kami (para Katolik) mengklaim bahwa kami telah dibaptis oleh Roh Kudus, yang sukar dipercaya oleh mereka karena kami adalah Katolik ... :disini hadirin pesta perayaan ulang tahun CCR ke 30, tertawa keras: ... Kami mengatakan bahwa kami (para Katolik) hanya menginginkan bantuan mereka dan nasehat mereka untuk menempa dan menggunakan karunia-karunia ini. Mereka (Protestant) kemudian menumpangkan tangan diatas kita, dan satu persatu di kamar penuh tersebut mulai berdoa dan bernyanyi dalam bahasa Roh. Tidak ada pertempuran, hanya perayaan kemenangan. :tepuk tangan meriah dari para hadirin: ... :beberapa saat kemudian, pada penghujung pidatonya, Ranaghan berkata: ... Pujilah Allah untuk Pentacosta jaman-lalu dan untuk semua pengikut Karismatik independen yang dikirim Allah kepada kami ... Ya, sejak awal, ini (Karismatisme) adalah perayaan ekumenikal. (sumber)