MENGUNJUNGI YANG LEBIH TUA

Started by saulus, May 17, 2022, 09:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

saulus

Beberapa saat lalu, saya membaca tulisan menarik dari St. Theresia dari Lisieux, yang terkenal karena "jalan kecil"nya dalam mencapai kekudusan yang begitu memukau. Tulisan beliau sbb : (tulisan tgl 21 Agustus menjelang akhir hidupnya, dalam buku MENUJU HIDUP BARU)

3. Saya ingin menjadi imam agar dapat khotbah tentang S. Perawan. Satu kali saya sudah cukup untuk mengatakan sesuatu yang saya pikirkan. Pertama-tama saya akan menjelaskan betapa kita kurang mengetahui dia. Kita tidak boleh menceritakan hal-hal yang tidak nyata, atau hal-hal yang tidak kita ketahui. Misalnya, bahwa ia pada umur 3 tahun pergi ke Bait Allah untuk mempersembahkan diri kepada Allah dengan cinta yang berkobar dan dengan perasaan yang luar biasa, padahal ia mungkin pergi ke sana untuk menaati perintah orang tuanya. 

Apa sebab perlu diceritakan bahwa sesudah menerima penjelasan ramalan Si tua Simeon S.Perawan senantiasa memikir-mikirkan penderitaan Yesus? 'Suatu pedang kesedihan akan menembus jiwamu,' ujar Si tua. Bu, Ibu tahu, bahwa hal itu tidak dimaksud untuk masa sekarang ini, melainkan merupakan ramalan umum mengenai masa depan. 

Suatu khotbah tentang S.Perawan yang akan menimbulkan rasa puas dan berarti bagi saya, saya perlu mengamati lebih dulu kehidupannya yang nyata bukanlah yang dibayangkan saja. Saya berani mengatakan bahwa kehidupannya yang sebenarnya sangat sederhana. Tentang dia kerap kali diberi gambaran yang tak terselami. Sesungguhnya justru harus ditunjukkan bahwa ia dapat dicontoh. Kebaikan-kebaikannya harus dikemukakan dan dijelaskan bagaimana ia hidup dengan beriman seperti kita. Mengenai hal itulah selayaknya ditambahkan dalam Injil. Di situ kita baca, "Mereka tidak mengerti apa yang telah Ia katakan'. Dan di tempat lain tidak kurang misteriusnya, "Orang tua-Nya heran terhadap apa yang dikatakan tentang Dia!' Keheranan itu mengandaikan kekaguman, begitu kan, Bu?" 


Kita tahu benar bahwa S. Perawan adalah ratu surga dan bumi. Tapi ia lebih sebagai ibu daripada ratu, dan Dengan gelar kehormatan itu, kita tidak boleh mengatakan bahwa ia menyuramkan kemuliaan para kudus, seperti matahari pada waktu menyingsing menyuramkan sinar bintang-bintang


O Allah, sungguh aneh. Seorang ibu yang menyisihkan nama baik anak-anaknya. Saya berpendapat lain. Ia malah akan sangat meningkatkan keharuman para terpilih. Memang sangat indah untuk dengan jelas memaparkan hak istimewanya, tetapi kita harus berbuat lebih dari itu saja. Dan bila orang dalam khotbah hanya mengungkapkan rasa kagum ah! oh! saja, maka akan timbul rasa tidak suka lagi. Siapa tahu, lalu ada orang yang terpaksa merasa segan terhadap suatu ciptaan yang bertingkat tinggi, lalu dalam batin berkata, "Jika begitu halnya, maka saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi orang unggul dalam lingkungan sendiri!!' 


Bagi kita yang menonjol dari S. Perawan ialah bahwa ia tidak dapat berbuat dosa, bahwa ia terhindar dari dosa asal, Tetapi sebaliknya yang tidak menguntungkan dia ialah karena ia tidak mempunyai Santa Perawan untuk dicintainya. Dan itulah kelebihan kita yang tidak ia miliki, 


Pada akhirnya apa yang ingin saya kemukakan dalam khotbah tentang dia akan saya ungkapkan pokoknya dalam lagu rohani saya "Maria, apa sebab saya mencintai engkau".

Lalu saya merenung, "jalan kecil" mana yang bisa kita ceritakan ?

Kemudian terbersit ... perjalannya ... kunjungannya kepada Elisabeth.

Mengapa kunjungan menjadi penting?

Mendadak hati saya terharu,... betapa senangnya saat anak saya , puteriku ... menantuku ... cucu-cucuku datang ke rumah.

Tiba-tiba suasana rumah menjadi semarak ... penuh teriakkan  Opa-opa ...
Oh Tuhan, ternyata kinjungan ... sebuah kunjungan dari orang dekat ... sangat berarti bagiku.

Ya ... kunjungan ...
Tindakan teladan dari Maria , ... saat mengunjungi Elisabeth ...
Dalam kunjungan itu ... lahir Kidung Maha Indah ... mungkin yang terbanyak di ungkapkan , kita umat katolik ...

Terpujilah engkau diantara semua perempuam ... diantara semua wanita ... !!!
Terpujilah buah rahimmu ... buah Tubuhmu , Yesus !!!

Siapakah aku ? Sampai ibu Tuhanku mengunjungi aku !!!!???????

Jiwaku memuliakan Allah , juruselamatku ... !!!
DIA memperhatikan ... kerendahan ... hamba-Nya ... !!!
Mulai sekarang segala keturunan akan menyebutku berbahagia ... !!!

DIA melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang takut akan DIA ... !!!

Sebab ... perbuatan2 besar telah dilakukan yang MAHA KUASA ... bagiku ... !!!!!!!
Kuduslah NamaNya ... !!!!!!!!!!!

Kunjungan ...
Kunjungan kita sebagai anak ... akan membahagiakan orangtua kita ...
Kunjungan kita sebagai kerabat ... akan membuat saudara-saudari kita bergembira ...
Kunjungan kita ke penjara ...
Kunjungan kita ke anak yatim ...
Kunjungan kita kepada yang sakit ...
Kunjungan kita kepada seorang teman lama ... yang lama tak bersua ...

Kunjungan kita KEPADANYA dalam DOA ...

Ah ... Kunjungan ... hal kecil yang ditugaskan bunda kita ... diteladankan bagi kita ...
sebuah langkah sederhana ...
namun ... memberikan kebahagiaan ...

Itulah teladan Maria ...
bukan sesuatu yang sukar ... namun membawa kebahagiaan bagi yang dikunjungi ...

WA313 WA313 WA313