Apakah Maria Tetap Perawan?

Started by Andre Fantioz, Apr 07, 2022, 04:23 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Bernadet

#11
Penulis : @Ricky (Ricky Martin Rikumahu) 
Copas from WAG Diskusi Alkitab


Gelar "Perawan" Maria itu adalah cuma rekayasa Kristen yg memelintir nubuatan di kitab Yesaya.

Menafsir itu tidak cukup hanya mempertimbangkan arti kosakatanya saja, tapi juga budaya serta suasana batin, dLLnya, baik di zaman Yesaya, maupun di zaman Lukas..
Ketika menurunkan Nubuat, tentu saja Theos menujukannya kepada Bangsa Yahudi yang di dan puLang dari Pembuangan 70 tahun di BabeL, LaLu Lukas Lebih menujukannya kepada Bangsa Yahudi yang sedang dijajah Kerajaan RomawiBtw kaLau bagiku sih simpeL saja, bahwa Status anak dara dan perawan itu sama saja, yang menunjukan bahwa perempuan penyandangnya tidak pernah digauLi/disetubuhi Laki-LakiJadi Status keperawanan seorang perempuan itu TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan pecah atau tidak pecahnya seLaput perawan sang gadis.
Setahuku, bagi Orang Yahudi keperawanan itu urusan privacy keLuarga kedua mempeLai..
Bukti darah perawan pada secarik kain yang khusus diperuntukkan untuk itu hanya akan diperLihatkan kepada Tua-tua IsraeL jika dan hanya jika adanya gugatan dari Pihak mempeLai Laki-Laki.

Jadi begini kronoLogisnya:
1. Kedua Orang Tua mempeLai perempuan akan menyediakan secarik kain khusus untuk mencetak darah perawan anaknya perempuan.
2. Keesokan harinya kain berbercak darah perawan itu akan diambiL Orang Tua mempeLai perempuan untuk disimpan, dan hanya akan digunakan untuk menjadi bukti jika mempeLai Laki-Laki meragukan atau pun menuduh istrinya sudah tidak perawan ketika dikawininya.

Btw haL di atas tidak diharuskan, tapi akan menjadi keLemahan jika ada gugatan..
Jika ada kasus seorang gadis yang masih perawan kehiLangan keperawanannya karena sebuah insiden atau semacam keceLakaan, maka segera Orang Tuanya mencetak darah perawan tsb pada secarik kain, dan memanggiL Tua-tua IsraeL untuk menjadi saksi.

Demikian pendapatku.

DASAR AYAT:
Ulangan 22:13-21  "Apabila seseorang mengambil isteri dan setelah menghampiri perempuan itu, menjadi benci kepadanya, menuduhkan kepadanya perbuatan yang kurang senonoh dan membusukkan namanya dengan berkata: Perempuan ini kuambil menjadi isteriku, tetapi ketika ia kuhampiri, tidak ada kudapati padanya tanda-tanda keperawanan — maka haruslah ayah dan ibu gadis itu memperlihatkan tanda-tanda keperawanan gadis itu kepada para tua-tua kota di pintu gerbang.
Dan ayah si gadis haruslah berkata kepada para tua-tua itu: Aku telah memberikan anakku kepada laki-laki ini menjadi isterinya, lalu ia menjadi benci kepadanya,dan ketahuilah, ia menuduhkan perbuatan yang kurang senonoh dengan berkata: Tidak ada kudapati tanda-tanda keperawanan pada anakmu. Tetapi inilah tanda-tanda keperawanan anakku itu. Lalu haruslah mereka membentangkan kain itu di depan para tua-tua kota. Maka haruslah para tua-tua kota itu mengambil laki-laki itu, menghajar dia, mendenda dia seratus syikal perak dan memberikan perak itu kepada ayah si gadis — karena laki-laki itu telah membusukkan nama seorang perawan Israel. Perempuan itu haruslah tetap menjadi isterinya; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi. Tetapi jika tuduhan itu benar dan tidak didapati tanda-tanda keperawanan pada si gadis, maka haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati — sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. ###

Btw Trypho itu satu diantara Orang Yahudi yang bodoh serta Licik, dan sudah terbukti kaLah debat ketika ia meragukan KeiLahian MESIAS.

NB:
ItuLah sebabnya mengapa Yusuf hendak menceraikan Maria secara diam-diam, karena ia yakin bahwa ELi/Yoakim dan Anna mertuanya tidak memiLiki kain berbercak darah perawan dari pada Maria yang hamiL entah oLeh siapa tsb..

DEO Gratia

#10
QuotePamela B. Zohar
, I read a lot and studied - and I take Judaism seriously.

Answered 1 year ago · Author has 18.8K answers and 19.9M answer views


That information is incorrect. The oldest extant HEBREW copy of Isaiah dates to around 200 BCE, and yes, it uses 'almah' (young woman).From the Dead Sea Scrolls - Isaiah was found in multiple copies, including at least one large single scroll of practically all the book.http://dss.collections.imj.org.il/isaiah

What the DSS told us all, is that the Masoretic text is actually pretty accurate. It is certainly accurate here - and it is the Greek translation (the Septuagint) of Isaiah which is incorrect - unless 'parthenos' meant 'young woman' at one time, instead of 'virgin'.
Isaiah knows perfectly well what 'virgin' is in Hebrew, and it uses that word (bethulah) elsewhere. But this passage - Isaiah 7:14 does not use the Hebrew word for virgin. It uses 'almah', which is a young woman, in general. Not a specifically virgin one.Plus - given Hebrew Biblical grammar - Isaiah 7:14 may equally well say 'the young woman IS with child - not 'will be' - and will bear a son' who will be named Immanuel (not 'Jesus'), and before that child can tell left from right, the kings threatening the northern kingdom will be gone.

Which means, that prophesied child would be born within the next year, because in fact, those kings threatening the northern kingdom were, in fact, gone within the next five to ten years.That mistranslation ('virgin', and the future tense) is a notoriously incorrect translation, twisted purposefully to refer to a FUTURE messianic figure, which Judaism never expected nor ever saw in this particular text.Modern English translations, even the ones which continue to say 'virgin', typically add a footnote about 'young woman', which is what Isaiah originally used - as attested to by the (pre-Christian era) copies in the Dead Sea scrolls.


https://qr.ae/pvKE4W

WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.

DEO Gratia

to make matters even worse .. sampai hari ini kontroversi ini masih berlanjut.

di bawah saya sajikan bbrp posting yg menrt saya menohok jantung kekristenan...

QuoteIn Isaiah 7:14 the Septuagint uses the word "parthenos". Scholars believe the Hebrew text used "almah" not "bethulah". How can they say this when the oldest surviving Masoretic text is from the 7th century and the oldest Septuagint is from the 4th?

70 Related
Sort
Recommended

Profile photo for Yehoshua Feigon

Yehoshua Feigon
, Translator and Language Coach; Kosher Food Manager
Updated Feb 23, 2022 · Author has 1.7K answers and 452.4K answer views



The Hebrew text DOES use "העלמה" in Isaiah. The word is "hā'almâ," with the definite article, meaning "the young woman".


Please look at the Septuagint's translation describing Dinah AFTER the Canaanite Shekhem has raped her.  In the Hebrew of Genesis 34:3, she is referred to simply as a "נער," ("na'ǎrā") or a "lass" (the Hebrew word typically designates a girl just over 12 years of age);  in the Septuagint Greek, she is described as a... "παρθενος" ("parthenos"; actually, the noun is declined twice in the verse as "parthenon" and "parthenou," but it is the same noun).

Now, at this point in the proceedings, Dinah is no longer a virgin, so "parthenos" is definitely being used here to mean "maid" in the generic sense of "young woman," not in the sense of a woman who has never been with a man.  However the Septuagint means to use the word, it does not seem to want to indicate virginity by it. 


The Septuagint's use of the term in Isaiah therefore cannot act as a proof of anything, and the Masoretic text in Isaiah knocks the idea out completely
.

ini dari Quora.

https://www.quora.com/In-Isaiah-7-14-the-Septuagint-uses-the-word-parthenos-Scholars-believe-the-Hebrew-text-used-almah-not-bethulah-How-can-they-say-this-when-the-oldest-surviving-Masoretic-text-is-from-the-7th-century-and-the-oldest
WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.

saulus

Quote from: DEO Gratia on Apr 09, 2022, 01:49 AMsanggahan Trypho itu adlh pedang bermata banyak yg bisa menusuk ke segala arah tergantung pemegangnya.

Mungkin kutipan ini bisa dipertimbangkan :
"Since the Jewish and Christian versions differ at certain points, despite the still undisputed common reference to the LXX, Justin charged his dialogue partners with falsifying Scripture. In contrast, the idea that his own text could contain Christian expansion does not occur to him. The falsification charge included two elements: translational alterations, as for example in Isaiah 7:14, and omissions of significant references to Christ. 1. In no way will I allow myself to be convinced by your teachers who will not admit that the Seventy elders of Ptolemy, the king of Egypt, produced a good translation and who, instead, attempt their own translations. 2. I want you to know that they have completely removed from the translation of Ptolemy's elders many passages which clearly demonstrate that the crucified himself is proclaimed as God and Man who will be crucified and die ... Dialogue 71:3 makes it clear that the first portion of the citation (71:1) refers once again to the previously mentioned disputed interpretation of Isaiah 7:14; the charge of falsification is once more forcefully repeated in relation to this passage: You dare, however, to falsify even the translation that your elders prepared under Ptolemy by contending that the scriptures do not read as they translated, but '... the young woman ... will conceive', as though it were a reference to some great event for a woman to bear a child as the result of sexual intercourse—all young women (νεάνιδες), except for the barren, do this. Isaiah's word to king Ahaz refers to a 'sign' (σημεῖον, 84:2; cf. Isa. 7:10). According to Justin, this can only be true if an extraordinary, wondrous event is associated with this birth since giving birth represents nothing extraordinary for young women. Justin justifies the second portion of his charge of falsification (71:2) at his dialogue partner's insistence by giving the following four examples: First, he mentions 'Ezra's exegesis of the Passover law' which is found neither in the manuscripts of the books of Ezra nor in the apocrypha and which refers to Christ as the paschal lamb (cf. 1 Cor. 5:7). It conceivably originated in a now lost Christian Ezra-apocryphon, or as a Christian addition in a text of 1 or 2 Ezra in the context of the Passover festival. Disregarding a few variants, the second example (72:2) is identical with the LXX of Jeremiah 11:19 and is found in all manuscripts. Admittedly, Justin adds that this passage can still be found in a few manuscripts from Jewish synagogues since it had only been expunged very recently. The third example (72:4) concerning the descent of Israel's Lord and God to the dead is also supposed to stem from Jeremiah, but can be found neither in a manuscript of the prophets nor in an apocryphon. Like the Ezra text, it is surely of Christian origin, perhaps from a Jeremiah apocalypse. The fourth case comes from Psalm 95:10. Justin accuses the Jews of omitting the words ἀπὸ τοῦ ξύλου following the phrase ὁ κύριος ἐβασίλευσεν because they identify the Lord and Creator of the world with the crucified Jesus (Dial 73:1–2). But this case, too, concerns a very old Christian addition that appears in only a few witnesses to the LXX. For Justin, the psalm itself is also an important christological text, already cited extensively in his Apologia25 and also quoted in totality in Dialogue 73:3–4, although now in the traditional LXX form. Skarsaune correctly concludes that here Justin utilized a Jewish manuscript of the LXX available to him, but which he regarded as falsified because of the absence of ἀπὸ τοῦ ξύλου. Trypho cautiously rejects the charge that the Jewish leadership had falsified the text (Dial 73:5). For Justin it is a sin more horrendous than the erection of the golden calf. He is prepared, however, to acknowledge the possibility of his own ignorance and, furthermore, with the exception of Isaiah 7:14, to continue the discussion on the basis of the text recognized by both sides. (The Septuagint as Christian scripture : its prehistory and the problem of its canon, M. Hengel, R. Deines, M. E Biddle, p31, 2002 AD)

saulus

Quote from: DEO Gratia on Apr 09, 2022, 01:49 AMjadi bagaimana pula caranya apologet Kristen jaman now menyanggah penolakan kaum Yahudi itu?

Kalau diperhatikan dalam konteks perikop, yang diminta oleh sang nabi adalah sebuah "tanda" ... kalau dikatakan seorang 'wanita' (umum dalam arti wanita biasa bersuami dan perawan) akan absurd kalau dianggap sebagai "tanda" yg tingkatnya 'menonjol/mujizat' ... namun jika merujuk dalam arti "perawan" bisa hamil itu layak disebut "tanda".

Justin Martir, sesungguhnya mencurigai bahwa "teks masoretik" ini dikerjai....

Justin Martyr took specific note that the Jews of his day (150 AD) were changing the text of their own Tanakh (Old Testament) to counter the connection with Jesus Christ and Old Testament prophecy.

a.       First, Justin Martyr notes they are making changes to the Greek Septuagint (LXX) but since there are thousands of copies in circulation around the world, they give up on that idea. Of course they then gave up forever on the LXX and moved exclusively to using the Hebrew text.

b.      Justin Martyr was unaware of was, that the Jews were also making changes to their own Hebrew "pre-corrupted Masoretic Text (MT) in whose sole possession it was.

c.       "Until the second century AD, the Jews universally regarded the Greek translation of the OT as a faithful interpretation of the original Hebrew. Philo and Josephus lauded the Greek version, the Sanhedrin authorized it to be read in the Greek-speaking synagogues, and the apostles quoted from it freely. Russell notes that "before the second century of the Christian religion, no traces can be found of any controversy as to the differences supposed to exist in the Greek and Hebrew texts of the sacred books" (216, n. 129). The unanimous Jewish approval of the LXX during the first four centuries of its existence can only be explained if it was a generally accurate translation of the Hebrew text in circulation during that time. What happened in the second century? The Palestinian Jews suddenly began repudiating the original translation of the Greek OT and replacing it with new translations (by Aquila, Symmachus, and Theodotion). We shall explore the reasons for this presently." (Primeval Chronology Restored: Revisiting the Genealogies of Genesis 5 and 11, Jeremy Sexton, Henry B. Smith Jr. Bible and Spade, 29, no. 2, p 45, 2016 AD)


saulus

Quote from: DEO Gratia on Apr 09, 2022, 01:05 AMjika keperawanan dipersepsikan hanya dalam arti sempit "memiliki hymen (selaput dara) yg masih intact (utuh)" scr fisikal , maka scr fisikal juga sangat boleh jadi wanita yg sdh pernah melahirkan tidak lagi memiliki hymen yg utuh .. yg lalu dimaknai sbg "tidak perawan".

Ya, cukup logis Aa Deo ... jika soal selaput dara jadi ukurannya, dan pikiran penafsirnya ...

DEO Gratia

#5
satu kata "perawan" itu dlm bhs Ibrani bersifat "tricky" , dan krn nya kelak , akan menimbulkan semacam gesekan tafsir antara Yudaisme dan Kekristenan .. khususnya dlm kasus nubuatan nabi Yesaya dan penggenapan nubuatannya dlm kisah keperawanan Maria dan kelahiran Yesus.

contoh kasus:
di ayat Kejadian 24:16 , kata yg dipakai adlh:  בתולה (betulah)
di ayat Kejadian 24:43 , kata yg dipakai adlh:  עלמה  (almah)

dua kata utk men-deskripsi-kan seorang gadis yg sama dlm satu adegan yg berkesinambungan pd kisah Abraham mencari menantu , yi. Rivkah yg hendak dijodohkan dgn Yitzchak.

dua kata itu di Septuagint diterjemahkan dgn satu kata:  παρθενος (parthenos).
.

dlm diskusi antara St Justin Martyr dgn Trypho the Jew, persoalan tafsir thdp kata Yunani "parthenos" yg disematkan kpd Maria mendapat sanggahan.

menurut Trypho , kata parthenos itu seharusnya dimaknai "hanya" dlm arti seorang gadis muda .. seorang "anak dara" , yaitu "almah" .. dan bukan "betulah" yg benar2 "perawan" dlm arti fisik.
oleh sbb itu, status keperawanan bagi Maria itu bukanlah penggenapan nubuatan Yesaya, krn mmg dlm ayat Yesaya 7:14, kata yg digunakan adlh almah .. hanya seorang gadis muda, dan tdk perlu gadis tsb seorang "perawan" dlm arti fisik spt yg dikisahkan dlm Injil Lukas.

dgn kata lain, menrt Trypho (dan kaum Yahudi yg lain), kisah "parthenogenesis" (seorang "perawan" yg melahirkan seorang anak) dlm Injil Lukas itu tidak tepat sasaran..!

kurleb begini logikanya:
  • nubuatan Yesaya hanya menyebut "almah" .. ttp St Lukas memposisikan Maria sbg "betulah", ..dan atau..
  • sbg konsekwensinya:  Maria hanyalah seorang "almah" seorang "anak dara" .. yg bukan "betulah" , yi. seorang gadis yg benar2 "perawan" scr fisikal dgn hymen yg benar2 masih intact.

jadi sbg akibatnya  ..dgn adanya dua kemungkinan di atas.. kisah parthenogenesis Maria itu tidak memenuhi syarat utk dikatakan sbg "penggenapan nubuatan" nabi Yesaya (tentu saja menurut Trypho).

sanggahan Trypho itu adlh pedang bermata banyak yg bisa menusuk ke segala arah tergantung pemegangnya.

.

jadi bagaimana pula caranya apologet Kristen jaman now menyanggah penolakan kaum Yahudi itu?

monggo merapat utk membahasnya..
WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.

DEO Gratia

Quote from: Andre Fantioz on Apr 07, 2022, 04:23 PMStaeted by : donaldbebek

Apakah Maria tetap perawan setelah melahirkan Yesus, dan berhubungan intim?

Ayat:
Mat 1:25 dan dia tidak bersetubuh dengannya sampai dia sudah melahirkan Putranya, yang sulung, dan dia menyebut Nama-Nya: Yesus.

Dengan pertanyaan dan ayat di atas, saya ragu bahwa Maria tetap perawan?

Mohon pencerahan dari members yang bijaksana.

Terimakasih.

yg per tama2 harus dijelaskan adlh ..
apakah arti kata "perawan" yg ditulis dlm Injil itu =sama dengan= makna kata perawan dlm persepsi si penanya?

jika keperawanan dipersepsikan hanya dalam arti sempit "memiliki hymen (selaput dara) yg masih intact (utuh)" scr fisikal , maka scr fisikal juga sangat boleh jadi wanita yg sdh pernah melahirkan tidak lagi memiliki hymen yg utuh .. yg lalu dimaknai sbg "tidak perawan".



WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.

saulus

Quote from: Andre Fantioz on Apr 07, 2022, 04:23 PMMat 1:25 dan dia tidak bersetubuh dengannya sampai dia sudah melahirkan Putranya, yang sulung, dan dia menyebut Nama-Nya: Yesus.

Dengan pertanyaan dan ayat di atas, saya ragu bahwa Maria tetap perawan?

Ini sebenarnya sudah seringkali ditanggapi, ... dan ayat yang disebutkan itu menjelaskan dengan meyakinkan bahwa Yosep tidak berhubungan intim dengan Maria ... membuktikan bahwa 'bayi/janin' Yesus ... BUKAN ... dari hubungan suami istri , Yoseph dan Maria. Ayat-ayat lain menunjukkan bahwa Maria mengandung dari Roh Kudus.

Nah ... angan-angan penanya kemudian menyimpulkan sendiri (merasa logis, sekelompok orang memikirkan dengan cara yang sama) ... menyimpulkan bahwa kata ...." ... sampai dia melahirkan putranya yang sulung ..." adalah indikasi bahwa setelah Putera-nya lahir ... Yosep bersetubuh dengan Maria ... sebuah kesimpulan yang nampaknya sangat logis dan normal ... itu adalah pola pikir umum, tidak boleh diremehkan atau diabaikan ... tetapi jangan lupa ... dalam budaya Yahudi di kitab Bilangan ada satu bab khusus, yang memungkinkan kesimpulan itu ... ada kekecualiannya dan untuk itu dalam Injil ada sinyal-sinyal dan tanda2 bahwa Maria, adalah seorang yang dibicarakan dalam kitab Bilangan di PL. Mari kita tinjau indikasi itu di mana ????

Mari untuk bisa memahami hal ini, dengan baik ... kita membayangkan sebuah gambaran berikut ...

Ada seorang gadis (perawan dong), dan dia telah bertunangan dengan seorang pemuda. Usia mereka tentu mencukupi untuk mengerti, bahwa pertunangan mereka ... menuju ke jenjang perkawinan. Tentu juga keduanya paham dong yang dimaksud dengan perkawinan ... (tentu si penanya di atas juga saya harap paham, dan tidak perlu dijelaskan detail ...  WA220  WA220  WA220 ). Nah ... diandaikan kedua pasangan itu orang yang normal dan ngerti ...

Suatu hari ... datanglah seorang ... yang terkenal memiliki kemampuan "weruh sadurung winarah" ...

Dia mengunjungi rumah sang gadis yang sudah bertunangan tadi ...

Si Gadis terkejut ... waktu di datangi ... apalagi di salami ...

Assalamualaiki ... Muntaelat neamatan ... arabbu maaki ...

(Salam hormat bagimu ... yang sangat penuh dengan anugerah ... Gusti Alloh menyertai kamu)

Busyeet ... si gadis makin terperangah ... apa-apaan si mbah ini ... apa maksud salamnya itu ... tetapi wajah sang tamu sangat cerah, terang, ramah, penuh keramahan ... masih menatapnya dengan ajeg dan teduh ... memaklumi kekagetan dan kebingungan sang gadis ... yang masih galau ... begawan ini melanjutkan bicara ...

"Jangan takut nduk, kamu AKAN mengandung seorang putera ... Dia akan jadi Penggede, seorang Presiden ...yang rakyatnya akan sangat mencintai dia ..."

Nah ... si gadis akan berekasi bukan ... menurut kemungkinan ... tentu dari yang normal sampai ke tak normal jawabnya ada beberapa kemungkinan : .... di sini akan di sampaikan beberapa kemungkinan (bebas di tambah atau dikurangi ... gak ada yang maksa ...  WA218  WA218 :

  • 1. ... ah ... masak sih kek ... saya ntar jadi ibu presiden, keren amat ...
  • 2. ... waduh ... kakek bikin malu saja, mana mungkin... gadis desa seperti saya bakal punya anak jadi presiden kakek ada-ada saja
  • 3. ... amin ... insyaYashua ... kek, mudah2an kata-kata kakek jadi kenyataan ...
  • 4. atau ... silakan tanggapan lain yang sesuai selera di munculkan ...

kemungkinan lain, yang jawabannya dianggap menyimpang alias ... aneh adalah :

 
  • .... gimana saya bisa hamil ... idihh ... mana mungkin ...
  • .... mana bisa saya hamil ... ada-ada saja kakek ini ...
  • .... saya ini sendirian kek ... bagaimana sy bisa hamil ... hamil kan perlu wik wik kek perlu ada cowok dong

Nah, mudah-mudahan gambaran gombal itu bisa memberikan situasi untuk menggambarkan kisah kunjungan malaikat Tuhan , Gabriel kepada sang perawan, gadis bernama Maria sbb :

Luk 1:28-34
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?

Nah , menurut anda normalkah jawaban Maria.

Menurut kami, umat katolik yg sudah merenungkan ayat itu berulang-ulang dan mengorek dari bahasa asli dan tulisan PL, jawaban itu dapat menggiring ke suatu hal yang membuat jawaban Maria itu sangat beralasan ...

Nanti di sambung ya ... sudah ada panggilan ,...

saulus

Ungkapan tersebut mencerminkan ketidak pahaman pada penghormatan pada ibu Tuhan. Dan itu sungguh menjadi ungkapan yang sering diulang-ulang bagi orang2 yang hanya tahu kulit luar devosi umat katolik.

Jika mereka sungguh orang yang memahami alkitab secara benar, silakan tunjukkan bahwa Maria tidak perawan lagi setelah melahirkan ?

Juga ayat mana dalam alkitab yang menunjukkan bahwa Maria melakukan hubungan intim dengan Yosef setelah Yesus lahir.

Kedua hal di atas lahir sebagai TAFSIR bebas ... dengan asumsi bahwa kelahiran seorang bayi akan membuat seorang perawan seperti Maria menjadi tidak perawan. Silakan uraikan arti perawan menurut yang membuat pernyataan !!! Apakah keperawanan seorang gadis ... definisinya hanya sekitar selaput dara ??? atau ada arti lain yang lebih komprhensip ???  Maria dijaga dari keduanya ... karena yang dilahirkan olehnya adalah seorang manusia yang sekaligus Allah. Ingat keberadaan Adam tidak membutuhkan ... apapun ... kecuali kuasa Allah, demikian juga Hawa yang keberadaannya tidak melewati proses yang dibutuhkan manusia lain. Bukan suatu yang asal-asalan jika Paulus menyebut Yesus sebagai Adam kedua ... bukan tidak ada alasan bapak-bapak gereja awal menyebut Maria adalah Hawa kedua ... juga.

Alkitab memberikan indikasi dan petunjuk bahwa Maria tetap menjaga dan berkomitmen kepada keperawanannya. Tentu bagi yang merenungkan ayat alkitab dengan penuh perhatian dan minta bimbingan Roh yang membawa kita kepada pemahaman yang dimaksud penulis Injil.

Marilah kita renungkan secara mendalam ayat-ayat seputar kunjungan malaikat Tuhan, Gabriel kepada Maria seorang perawan di Nazaret. (Catatan ringan : perhatikan arti kata Nazaret ??? Beberapa ahli menyebutkan etimologi kata Nazaret menunjuk ke dua alternatif

1. Netzer/neser yang berarti 'cabang',Yesaya menggunakan kata Ibrani netzer, "cabang," sebagai referensi kepada Mesias yang dijanjikan yang akan menjadi keturunan dari garis keturunan Isai, ayah dari Raja Daud. Sudah sepatutnya Dia yang adalah "Cabang" harus menghabiskan tahun-tahun-Nya tumbuh di sebuah kota yang disebut "cabang" (Yes 11:1-2,  Yes 4:2 ; Yer 23:5 ; 33:15; Zak 3:8 ; 6:12) atau 'tunas'  dan alternatif ke dua menunjuk kepada kata

2. "nazir" (Hak 13: 5,7) yang merujuk pengertian Nazir adalah menjaga kemurnian, menjauhi yang najis.

Saya mengajak semua yang mau menekuni alkitab agar seserius mungkin menggali pemahaman lewat arti kata2 yang tertulis, membaca keseluruhan perikop, membaca keseluruhan alkitab (ini yg sulit, namun perlu jika mau menggali). Sebab hal2 ini akan memberikan wawasan pemahaman yang lebih luas, hindari hanya memilih ayat-ayat yang mendukung pendapat pribadi, padahal ada kemungkinan lebih luas yang dimuat alkitab. Dan yang terpenting datang sendiri kepada Yesus dalam doa, meminta Roh Kudus menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran.

Sekarang mari kita menggali keterangan Lukas saat mendatangi Maria, sang perawan (parthenos), di kota Nazaret, cabang atau tunas Isai, yang akan melahirkan seorang anak Nazir dari seorang ibu yang juga sangat menjaga kenaziran dirinya, sehingga berkeinginan kuat untuk menjadi seorang perawan, dengan mengucapkan hal tersebut dan disetujui oleh bapa atau suaminya (Bil 30).


Luk 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Nah itu terjemahan bahasa Indonesianya, bahasa Yunaninya :
χαῖρε, κεχαριτωμένη, ὁ κύριος μετὰ σοῦ.
Chaire, kecharitōmenē, ho kyrios meta sou!

Kata kecharitomene terangkai dengan ungkapan "Salam" (Yunani Chaire , bisa diterjemahkan "Bersukacitalah"), salam itu juga biasanya digunakan untuk menunjukkan gelar atau jabatan bila dikaitkan seseorang yang berkedudukan tinggi seperti dalam "Hail Caesar."

Dalam Kitab Suci, penggunaan kata chaire/salam terdapat pada saat Yudas menyapa Yesus sebagai "Salam Rabi" (Mat. 26:49), dan tentara Romawi menyebut Kristus dengan kata-kata "Salam, Raja Orang Yahudi" (Mat. 27 :29, Markus 15:18; Yohanes 19:3). Jelas, setelah kata chaire/salam biasanya diikuti oleh sebutan gelar seperti ; kaisar, rabi, Raja orang Yahudi. Dari situ umat katolik menyimpulkan, bahwa kecharitomene (dari Chaire, kecharitōmenē, ho kyrios meta sou ) menjadi "gelar penuh rahmat"

Kapan Maria penuh rahmat ??? Dalam terjemahan bahasa Indonesia tidak terlihat, tetapi terjemahan bahasa Inggris masih bisa menunjukkan waktu lampau, dilihat dari kalimat " ..... Hail, thou that art highly favoured, the Lord is with thee: blessed art thou among women." KJV). "favoured" menunjukkan waktu sudah penuh rahmat.

Jika ditinjau dari bahasa aslinya Yunani, akan lebih jelas lagi, karena kata kecharitomene dalam tatabahasa Yunani disebut sebagai  present perfect passive voice participle of a verbpresent perfect passive voice participle of a verb, artinya rahmat yang ada di dalam diri Maria, telah diterima masa lalu, masih ada dan akan berlangsung ke depannya. (Aa Deo ... tolong dikoreksi kalau abah keliru ...).

Kok kita berkutat dengan rahmat ini? anugerah ini. Soalnya rahmat inilah yang diberikan kepada Maria, sehingga dia dihindarkan dari jatuh ke dalam dosa, ... Allah melalui Yesus telah menganugerahkan rahmat/anugerah yang penuh ini dalam diri Maria. Makanya harus dicari tahu sejak kapan Maria menerima rahmat atau anugerah ini. Sejak kapan Maria diselamatkan? Bagaimana Yesus menyelamatkan Maria yang melahirkanNya?

Itu dulu ... nanti di sambung ya ...



Andre Fantioz

Staeted by : donaldbebek

Apakah Maria tetap perawan setelah melahirkan Yesus, dan berhubungan intim?

Ayat:
Mat 1:25 dan dia tidak bersetubuh dengannya sampai dia sudah melahirkan Putranya, yang sulung, dan dia menyebut Nama-Nya: Yesus.

Dengan pertanyaan dan ayat di atas, saya ragu bahwa Maria tetap perawan?

Mohon pencerahan dari members yang bijaksana.

Terimakasih.