Kesaksianku

Started by dantono, Mar 31, 2022, 08:14 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

saulus

BUKU HARIAN St. FAUSTINA
bahasa Indonesia
(146) Doa - Dengan doa, jiwa mempersenjatai diri untuk menghadapi segalam macam pertempuran. Dalam keadaan apa pun jiwa berada, ia harus berdoa. Jiwa yang murni dan elok harus berdoa; kalau tidak, ia akan kehilangan keelokkannya; jiwa yang gigih mengupayakan kemurnian harus berdoa; kalau tidak, ia tidak pernah akan mencapainya; jiwa yang baru bertobat harus berdoa; kalau tidak, ia akan jatuh lagi ke dalam dosa; jiwa yang berdosa, yang tenggelam dalam dosa, harus berdoa supaya dapat bangkit lagi. Tidak ada jiwa yang tidak harus berdoa karena melalui doa setiap rahmat turun kepada jiwa.
bahasa Inggris
(146) Prayer. - A soul arms itself by prayer for all kinds of combat. In whatever state the soul may be, it ought to pray. A soul which is pure and beautiful must pray, or else it will lose its beauty; a soul which is striving after this purity must pray, or else it will never attain it; a soul which is newly converted must pray, or else it will fall again; a sinful soul, plunged in sins, must pray so that it might rise again. There is no soul which is not bound to pray, for every single grace comes to the soul through prayer.
bahasa Indonesia
(147) Aku ingat bahwa aku telah menerima terang yang paling cemerlang dalam adorasi yang kulakukan sambil meniarap di depan Sakramen Mahakudus selama setengah jam setiap hari selama masa Prapaskah. Selama waktu itu, aku dapat melihat diriku sendiri dan mengenal Allah dengan lebih mendalam. Memang, aku telah mendapat izin para superior untuk melakukan adorasi seperti itu; meskipun demikian; aku menghadapi banyak rintangan untuk berdoa dengan cara itu. Biarlah jiwa menjadi sadar bahwa untuk berdoa dan bertahan dalam doa, orang harus mempersenjatai diri dengan kesabaran dan berani menghadapi kesulitan-kesulitan lahiriah dan batiniah. Kesulitan-kesulitan batiniah adalah rasa kecil hati, kegersangan, kemalasan roh, dan godaan-godaan. Kesulitan-kesulitan lahiriah adalah penilaian insani dan waktu; orang harus mematuhi waktu yang ditetapkan untuk berdoa. Ini merupakan pengalamanku sendiri sebab ketika aku tidak berdoa pada waktu yang ditentukan untuk berdoa, kemudian aku tidak juga melakukannya karena tugas-tugasku menghalangi aku; atau kalau aku berusaha untuk berbuat demikian, aku hanya dapat melakukannya dengan kesulitan yang besar sebab aku terus memikirkan tugas-tugasku. Aku juga mengalami kesulitan ini: ketika jiwa sudah berdoa dengan baik dan hasilnya ialah suasana renungan batin yang khusyuk, orang-orang lain mengganggu dia dalam keheningan itu; maka, jiwa harus bersabar untuk tetap bertahan dalam doa. Sering kali terjadi bahwa ketika jiwaku terbenam lebih dalam di dalam Allah, aku memetik buah yang lebih banyak dari doa, kehadiran Allah menyertaiku sepanjang hari, dan dalam bekerja aku memberikan perhatian, ketelitian, serta usaha yang lebih besar pada tugasku; justru pada saat seperti inilah biasanya aku menerima teguran yang paling banyak karena lalai dalam tugasku dan tidak peduli akan suatu pun; sebab jiwa-jiwa yang kurang konsentrasi ingin agar orang-orang lain menjadi seperti mereka karena mereka terus-menerus menjadi alasan mereka merasa dicela.
bahasa Inggris
(147) I recall that I have received most light during adoration which I made lying prostrate before the Blessed Sacrament for half an hour every day throughout Lent. During that time I came to know myself and god more profoundly. And yet, even though I had the superiors' permission to do so, I encountered many obstacles to praying in such a way.
Let the soul be aware that, in order to pray and persevere in prayer, one must arm oneself with patience and cope bravely with exterior and interior difficulties. The interior difficulties are discouragement, dryness, heaviness of spirit and temptations. The exterior difficulties are human respect and time; one must observe the time set apart for prayer.
This has been my personal experience because, when I did not pray at the time assigned for prayer, later on I could not do it because of my duties; or if I did manage to do so, this was only with great difficulty, because my thoughts kept wandering off to my duties. I also experienced this difficulty: when a soul has prayed well and left prayer in a state of profound interior recollection, others resist its recollection; and so, the soul must be patient to persevere in prayer. It often happened to me that when my soul was more deeply immersed in God, and I had derived greater fruit from prayer, and God's presence accompanied me during the day, and at work there was more recollection and greater precision and effort at my duty, this was precisely when I received the most rebukes for being negligent in my duty and indifferent to everything; because less recollected souls want others to be like them, for they are a constant [source of] remorse to them.
bahasa Indonesia
(148) Jiwa yang luhur dan lembut, juga yang paling sederhana, tetapi memiliki kepekaan yang tajam, melihat Allah dalam segala sesuatu, menemukan Dia di mana-mana, dan mengetahui bagaimana menemukan Dia bahkan di dalam hal-hal yang paling tersembunyi. Ia menyadari bahwa semua bermakna; ia sangat menghargai semua hal; dan ia bersyukur kepada Allah karena semua hal; dari segala sesuatu, ia menarik manfaat bagi jiwa, dan ia memberikan segala kemuliaan kepada Allah. Ia menaruh kepercayaannya kepada Allah dan tidak gelisah ketika penderitaan tiba. Ia tahu bahwa Allah selalulah Bapa yang terbaik, dan ia tidak peduli banyak tentang apa yang dipikirkan orang. Ia mengikuti dengan setia setiap embusan Roh Kudus yang paling lembut sekalipun; ia bersukacita atas Tamu Rohani ini dan menggelayut pada-Nya seperti seorang anak pada ibunya. Di mana jiwa-jiwa lain sama sekali berhenti dan ketakutan, jiwa ini melintas tanpa takut atau kesulitan.
bahasa Inggris
(148) + A noble and delicate soul, even the most simple, but one of delicate sensibilities, sees God in everything, finds Him everywhere, and knows how to find Him in even the most hidden things. It finds all things important, it highly appreciates all things, it thanks God for all things, it draws profit for the soul from all things, and it gives all glory to God.
It places its trust in God and is not confused when the time of ordeals comes. It knows that God is always the best of Fathers and makes little of human opinion. It follows faithfully the faintest breath of the Holy Spirit; it rejoices in this Spiritual Guest and Holds onto Him like a child to its mother. Where other souls come to a standstill and fear, this soul passes on without fear or difficulty.

dantono

Quote from: saulus on Mar 31, 2022, 01:28 PMBaru mandi ... ? Pantesan bau amat ... dari tadi ... content_water-heart.jpg

Hahahaha

saulus

Baru mandi ... ? Pantesan bau amat ... dari tadi ... content_water-heart.jpg

dantono

#1
Saya bersaksi hari ini sudah mandi    ::)