"Shabbat Series" - Joshua Longer Day

Started by DEO Gratia, Jul 15, 2022, 01:18 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

saulus

Jawaban TJS muncul , namun ga nyambung ... 

saulus

Berhubung di FB di istirahatkan, maka tanggapan pada bro TJS saya selipkan di sini ... karena seringkali jawaban ditempatkan pada yg tidak tepat (aneh juga WA220 )

Pernyataan Tommy Junus Sarwan : 

Tommy Junus Sarwan
Goei King Hok terimakasih atas tanggapan baik, saya terbuka dan berbuka, sebab melaui dialog, kekurangan saya akan terlengkapi
Ok bro,
Saya mohon respons,
Saya periksa lewat Hagai, dan kombinasi dgn Julian maka Yesus lahir tgl 12 Des 04 SM
Krn Grregory potongv10 hari maka tgl 12 maju ke 22 des
Jadi Selisih 3 tanggal itu, ya saya juga nggak masalah peringati tgl 25 des
Saya anggap teman lahir 15 juli, tp diperingati tgl 18 juli
Boleh gitu?

Tanggapan saya :

Pada thn 1582 peralihan dari Julian ke Gregori. 

Dari tulisan sebelumnya sy sdh memberikan data bahwa 1 thn Julian = 365,25 hari 1 thn Gregori = 365,2422, sehingga selisih setahun = 0,0078 hari. 

Jadi jika bro berhitung tahun lahir Yesus 04 sM = maka selisih tahun dari Gregori adalah = 1582 + 3 = 1585 tahun (Ingat tak ada thn 0, shg 1 M ke 1 sM adalah 1 tahun), 

dengan begitu selisih harinya dari thn 1582 hingga 04 sM adalah = 1585 x 0,0078 hari = 12,4 hari. 

Maka hitungan Bro harusnya tgl 12 (hasil bro TJS) + 12,4 (hitungan saya) alias jatuh di 25 Desember. Demikian bro Tommy Junus Sarwan .... silakan dipikirkan ...


saulus

Artikel lain, yang menyebutkan bahwa terjadi perubahan penanggalan dunia karena peristiwa2 fenomenal ...



saulus

Sebenarnya juga konsep sabat hari ke 7 tidak akan dapat di terapkan pada setiap lokasi di bumi. Ada bagian bumi yang matahari bersinar terus sangat panjang dan gelap terpanjang.

Silakan simak artikel berikut :  Bagaimana Sabat Pekan diterapkan di tempat ybs ...  WA220

Berapa lama hari terpanjang?
Lama waktu siang hari terpanjang yang di alami negara-negara di belahan Bumi utara berbeda, tergantung titik koordinat lintang dimana mereka berada. Makin ke utara dekat kutub, maka siang harinya akan lebih lama.

Melansir Indian Express, bahkan di Artik alias kutub utara, Matahari tak pernah tenggelam pada momen Soltis Utara. Sebaliknya, enam bulan kemudian ketika Matahari ada di Titik Balik Selatan, maka malam tak akan pernah datang di Antartika, Kutub Selatan. 

Pada beberapa negara lain, mereka bisa merasakan siang hari lebih dari 14 jam. Sementara tempat seperti St. Petersburg Rusia, akan mengalami siang hari selama 19 jam. Matahari akan terbit pada 3:35 pagi dan tenggelam sekitar pukul 9 malam.

Sementara tempat seperti Singapura yang berlokasi lebih ke utara dari khatulistiwa akan mengalami hari lebih panjang 11 menit saja, seperti dikutip CNN. 

Peristiwa ini juga menjadi penanda awal musim panas di belahan Bumi Utara, sekaligus awal musim dingin di belahan Bumi selatan. 

Momen ini disebut titik balik Matahari karena gerak semu tahunan Matahari telah mencapai titik puncak. Setelah tanggal ini, Matahari akan kembali "bergerak" ke selatan. Sehingga, musim panas pun akan beralih ke belahan Bumi selatan enam bulan mendatang.

Mengapa terjadi hari terpanjang?
Hal ini tak lepas dari pengaruh revolusi Bumi mengitari Matahari. Karena poros Bumi miring 23,5 derajat, maka kali ini belahan Bumi utara-lah yang kebagian sinar Matahari lebih banyak, seperti ditulis Space. 

Pengaruh revolusi ini juga yang menyebabkan dari Indonesia Matahari tampak terbit lebih ke utara seperti kemarin sempat diributkan sebagai pertanda kiamat. Hal itu menjadi penanda, Matahari lebih banyak menyinari belahan Bumi utara.

Pada 20,21, dan 22 Juni, Matahari memang bersinar paling lama di belahan Bumi utara. Sebaliknya, belahan Bumi selatan pada masa ini hanya mendapat sedikit Matahari sehingga mereka menghadapi musim dingin bersalju.

Belahan Bumi selatan baru mendapat pancaran Matahari terlama pada 21, 22, dan 23 Desember nanti. Pada saat itu, sebaliknya di belahan Bumi utara akan mendapat sedikit Matahari sehingga mereka mengalami musim dingin bertepatan dengan Natal dan Tahun Baru.

Baca artikel CNN Indonesia "Hari Ini Siang Terpanjang, Kutub Utara Tak Kenal Malam Hari" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210621092300-199-657078/hari-ini-siang-terpanjang-kutub-utara-tak-kenal-malam-hari.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Andre Fantioz

Quote from: Sherly MokiaMenurut Alkitab benda2 penerang diciptakan pada hari ke4, pada hari ketujuh Tuhan berhenti, berkati dan kuduskan karena itu hari sabat tidak ditentukan oleh bulan tapi ditetapkan sendiri oleh Tuhan melalui siklus 7 hari.

Kamu mau meneladan cara kerja Tuhan ambil siklusnya boleh-boleh saja, itu adalah sejarah penciptaan oleh Tuhan. Tapi hari ke-4 adalah perintahNya. Dan terbukti Musa dan nabi-nabi berikutnya melaksanakan perintah itu dengan adanya kalender lunar di jaman mereka yang intinya tidak mengabaikan BULAN dalam penentuan waktu. Kamu mau melangkahi ketaatan Musa dan nabi-nabi lainnya?

Andre Fantioz

Quote from: Sherly MokiaAndre Fantioz lunar juga sabat pekan?? Pekan dari mana??😂😂 Coba kamu jawab antara tgl 29 sampe tgl 8 bln berikutnya ada selisih brp hari?? Gak bisa hitung??😂😂 Paham nda?? 1 pekan itu 7 hari bukan 9-10 hari. Saya tanya lagi yah, antara tgl 29 sampe tgl 8 bln berikutnya itu brp hari?? Bisa disebut pekan?? Itu saja kamu ga paham 😂😂

Sherly Mokia Ya jelas pekan lah wong setiap 7 hari di mulai bulan baru. Sisa bulan tidak perlu dipermasalahkan. Continuitas tidak perlu dipermasalahkan. Perhatikan di hari ke 4 penciptaan, Allah sendiri sudah memerintahkan menjadikan BULAN ikut serta dalam penanda waktu .

Quote from: Kitab SuciKej 1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan  masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun

Kej 1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.


Sabbath pekanmu apakah memperhatikan BULAN sbg acuan waktu (masa, hari dan tahun)? Sabbath pekanmu justru mengikuti kalender Paus Gregorius dengan masa yg tetap hanya pakai MATAHARI saja.

Sabbath Pekan Musa memperhatikan baik BULAN dan MATAHARI sebagai penanda waktu, mentaati perintah Allah sendiri. Perkara hitungan sisa hari tanggal 29 ke sabbath berikutnya tidak menjadi masalah. Karena itu alamiah akibat perintah Allah sendiri menyertakan BULAN sebagai penanda waktu, terciptalah NEW MOON.

Jadi sabbath di 10 perintah Allah, jangan dipotong hari ke 7nya saja, tapi harus menyertakan BULAN sebagai hitungan waktu.

Paham?

saulus

Quote from: DEO Gratia on Jul 15, 2022, 12:59 PMlebih bagus lagi jika pak Tommy Junus Sarwan yg mewakili pihak Sabbatarian Adventist diundang , dan berkenan utk membagikan pengetahuannya mengenai shabbat di forum ini.
Sudah saya undang, beliau belum menanggapi karena kesibukannya ...
mudah2an beliau bersedia ...

DEO Gratia

Quote from: saulus on Jul 15, 2022, 07:00 AMHari yang terganggu juga ... bisa ditambah ruwet dengan "jam Ahaz" yang dimundurkan ....
Apakah ini boleh dimasukkan sebagai bukti ke 2, Siklus hari terganggu ?

Yes 38:8Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya." Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya.


setiap fakta alkitabiah yg menuliskan "gangguan" pada siklus pergantian hari patut diperhatikan .. khususnya utk mematahkan pendapat adventis yg sembrono dan asal² an itu.

Bravo pak @saulus .. WA311


lebih bagus lagi jika pak Tommy Junus Sarwan yg mewakili pihak Sabbatarian Adventist diundang , dan berkenan utk membagikan pengetahuannya mengenai shabbat di forum ini.
WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.

DEO Gratia

Silakan para sahabat yg lain memberikan pandangan atau komennya.

sekalian saya ingin menyapa sis/bro @Aruna dan @Frans Sega , juga bro @Rudi Sukardi yg baru bergabung utk ikut meramaikan dgn paparan yg mencerahkan.

Berkah Dalem Gusti Yesus  WA313
WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.

saulus

Deo Gratia
Tommy Junus Sarwan entah bagaimana saat itu orang menghitung waktu , tp jelas ditulis di akhir ayat Yos 10:13 kata2: #sehari_penuh.
jadi menrt anda , apa maksud dari kata2 itu..?


Tommy Junus Sarwan
Deo Gratia brother, bukankah kata "hari" yum, di ayat Yos 10:13 itu, terdapat huruf "pen-dahulu-annya" yaitu "k-, as, kira-kira" sehari penuh? bukankah k-ium; "Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam "kira-kira" sehari penuh", k-ium thmim? Dan, bukankah kata "kira-kira" juga boleh berarti sama dengan "hos, as, kira-kira" di Wah 8:1? hos eimiorion? Bukankah pula 'k-ium" boleh juga diartikan dengan "seperti yang terjadi sekarang ini" pada Kej 50:20; sesuatu yang memberikan gambaran atas durasi yang tidak tetap? lmon oshe k-ium e-ze l-echith? Jadi ada hal-hal logis juga yang harus kita pertimbangkan ketika satu kata dalam ayat "dimunculkan" baik oleh penulis asli, maupun oleh penerjemahannya [para sahabat yg ahli ibrani-yunani tentu lebih menjelaskan] -------------boleh ya bro? GTBu


Deo Gratia
Tommy Junus Sarwan
kata כְּיֹום (ke.yom) itu dipakai dlm 5 ayat lain.
makna awalan "ke" itu : seperti , kurang-lebih .. dlsj.
shg kata כְּיֹום תָּמִֽים (ke.yom tamim) itu bisa juga diterjemahkan:
"kurang-lebih sehari penuh"..
bisa kurang, bisa pula lebih krn tdk ada alat pengukur waktu yg akurat spt skrg..
arti dasarnya yg "sehari penuh" itu tdk bisa ditafsir jd hanya 3 jam saja .. atau setengah hari saja .. hanya gara2 diberi awalan "ke" di depan kata "yom" (hari).
jadi penulis kitab Yosua memang bermaksud menyebut durasi "sehari penuh" pd ayat 10:13 itu.
begitu..


Nah ... sampai di sini belum ada jawaban lagi ...              Sy Menantikan jawab TJS ...  WA313 WA313 WA313

saulus

Sambil menunggu ada adventis yang masuk ...

Saya cuplikan sebuah sanggahan yg secara tidak langsung mengcounter Tulisan Deo Gratia di atas :

Tommy Junus Sarwan
Sambungan
Bagian 3/4
ok. bro, coba periksa dengan bersih dan jujur; ini ------perang terjadi pada hari Rabu
a). hari Selasa, waktu malam 12 jam, waktu siang 12 jam.
b). HARI RABU, WAKTU MALAM 12 JAM, WAKTU SIANG 21 JAM SELAMA PERANG TERJADI
[bro, perang zaman dulu itu terjadi itu di waktu siang, bukan model perang modern, malam pun tetap perang]
Tuhan TIDAK MENAHAN MATAHARI jadi BERHENTI TOTAL, tetapi menggerakkannya lambat-lambat [Yos 10:13, Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. – semestinya bro boleh menangkap maksud ayat]
c). hari Kamis, WAKTU MALAM [HANYA] 3 JAM, WAKTU SIANG 12 JAM KEMBALI
[notes penting buat bro, hari rabu dan kamis tetap total 48 jam, 2 x 24 jam, walaupun terbenam dan terbit matahari diantara rabu dan kamis drastis, karena terhentinya matahari hari rabu itu]
d). hari Jumat, waktu malam 12 jam, waktu siang 12 jam; hari sudah normal kembali.
e). hari Sabtu, bangsa Israel sudah ibadah seperti biasa lagi; mulai masuk matahari Jumat sore, dan berakhir pada masuk matahari Sabtu sore[!].
*
Dan dengan cara yang sama juga, maka kita dapat memahami peristiwa Yesaya.
Sederhana saja, tanpa penghitungan yang rumit.
Dengan begini, masakah hari Sabat hari Ketujuh menjadi terganggu karenanya? masakah Allah seenaknya geser hari tanpa mikir sendiri pula bahwa Ia sendiri yang bilang selama-lamanya jaga kekudusan Sabat karena itu bukti penciptaan yang Ia lakukan? bro ini ada-ada saja bikin Allah jadi model orang keblinger nggak pake pikir
*
maka bro, jangan terlalu cepat ilmiah, berbagai disiplin ilmu bro tabrak [bro bilang bumi berhenti, kalu bro paham dan tau fisika, tentu bro ngarti apa akibatnya bagi astrofisika-astronomi; lalu kalu bro alasan kuasa Allah, maka apakah Allah tidak kuasa utk pertahankan hari SabatNya supaya tetap, katimbang Allah pake kuasa utk geser hari supaya cocok dengan pikiran bro, bahwa hari Eden sudah bergeser? maka Allah harus geser hari dengan kuasa, supaya bela prinsip bulaners? bro ini super keblinger] hanya utk bro pertahankan basis, "pokoknya, hari sabat bukan hari Sabtu" dan memang ini buktinya, bro terjerat pada tindakan "perlawanan kepada Allah" bikin Allah itu plin-plan, berubah2 sesuai situasi manusia; dan memang bro paksa Allah itu jadi sembarangan, Allah tidak konsisten, Allah tukang bohong; dengan paksa bikin sabat main-mainan, 1 8 15 22 29, bro bro bro, sayang disiplin ilmu bro, bro gunakan untuk mendiskreditkan Allah. ok bro? silakan urut dan cari celah, utk buktikan Sabat Sabtu Eden kudus sudah berubah, bergeser, dan batal; ckckckc, yach, bulaners, bulaners


bersambung bagian 4/4

saulus

Bukti pertama bahwa siklus shabbat itu pernah terputus/berubah dapat dibaca dari kitab Yosua bab 10:13.

Di bawah ini adalah teks ayat tersebut dari naskah Ibrani WLC (Westminster-Leningrad Codex):

וַיִּדֹּ֨ם הַשֶּׁ֜מֶשׁ וְיָרֵ֣חַ עָמָ֗ד עַד־יִקֹּ֥ם גּוֹי֙ אֹֽיְבָ֔יו הֲלֹא־הִ֥יא כְתוּבָ֖ה עַל־סֵ֣פֶר הַיָּשָׁ֑ר וַיַּעֲמֹ֤ד הַשֶּׁ֙מֶשׁ֙ בַּחֲצִ֣י הַשָּׁמַ֔יִם וְלֹא־אָ֥ץ לָב֖וֹא כְּי֥וֹם תָּמִֽים ׃
vayidom ha-shemesh veyareach amad ad-yikkom goy oyevav halo-hi chetuvah al-sefer ha-yashar vaya'amod ha-shemesh bachatzi ha-shamayim velo-atz lavo keyom tamim.

And the sun stood still - And the moon halted, While a nation wreaked judgment on its foes —as is written in the Book of Jashar. Thus the sun halted in midheaven, and did not press on to set, for a whole day;
(Terjemahan dalam Bhs. Inggris dikutip dari https://www.sefaria.org/Joshua.10.13?lang=bi&with=all&lang2=en)

Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.
(LAI -ITB)


Hari yang terganggu juga ... bisa ditambah ruwet dengan "jam Ahaz" yang dimundurkan .... 
Apakah ini boleh dimasukkan sebagai bukti ke 2, Siklus hari terganggu

Yes 38:8Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya." Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya.

DEO Gratia

Dalam upaya mencari dalil bagi doktrin sabat-sabtu nya , Adventis menyatakan bahwa siklus sabat tidak pernah terputus sejak dari Penciptaan sampai pada saat ini.
Oleh karenanya dengan sok yakin mereka mengakui secara sepihak , bahwa hari ketujuh dalam kalender Gregorian sekarang ini pastilah sama dengan hari ketujuh Penciptaan tersebut.

Namun sayangnya hal tersebut (seperti semua doktrin Adventis lainnya) adalah tidak benar sebab tidak disertai dengan penelitian dan penyelidikan secara seksama.
Thread "Shabbat Series" ini dibuat untuk membuktian kesalahan tersebut.
.

Bukti pertama bahwa siklus shabbat itu pernah terputus/berubah dapat dibaca dari kitab Yosua bab 10:13.

Di bawah ini adalah teks ayat tersebut dari naskah Ibrani WLC (Westminster-Leningrad Codex):

וַיִּדֹּ֨ם הַשֶּׁ֜מֶשׁ וְיָרֵ֣חַ עָמָ֗ד עַד־יִקֹּ֥ם גּוֹי֙ אֹֽיְבָ֔יו הֲלֹא־הִ֥יא כְתוּבָ֖ה עַל־סֵ֣פֶר הַיָּשָׁ֑ר וַיַּעֲמֹ֤ד הַשֶּׁ֙מֶשׁ֙ בַּחֲצִ֣י הַשָּׁמַ֔יִם וְלֹא־אָ֥ץ לָב֖וֹא כְּי֥וֹם תָּמִֽים ׃
vayidom ha-shemesh veyareach amad ad-yikkom goy oyevav halo-hi chetuvah al-sefer ha-yashar vaya'amod ha-shemesh bachatzi ha-shamayim velo-atz lavo keyom tamim.

And the sun stood still - And the moon halted, While a nation wreaked judgment on its foes —as is written in the Book of Jashar. Thus the sun halted in midheaven, and did not press on to set, for a whole day;
(Terjemahan dalam Bhs. Inggris dikutip dari https://www.sefaria.org/Joshua.10.13?lang=bi&with=all&lang2=en)

Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.
(LAI -ITB)
.

Fokus bahasan dalam ayat ini adalah dua kata terakhir:
כְּי֥וֹם תָּמִֽים .. keyom tamim .. a whole day

Jika dikatakan matahari berhenti di tengah-tengah langit dan tidak terbenam sampai sehari penuh, maka dapat dipastikan bahwa siklus pada hari itu sedang terganggu.

Ada dua kemungkinan arti dari kata: ְּי֥וֹם (yom = day , hari) tersebut.

  • Day dalam pengertian Daylight , yaitu merujuk pada periode 12 jam hanya pada waktu siang,
  • Day dalam pengertian a Whole Day , yaitu 24 jam sehari siang dan malam.


Jika postulat No. 1 yang terjadi , maka diagram siklus hari yang terganggu akan terlihat seperti ini.

ANOMALY YOSUA Parsial-short.jpg

Jika postulat No. 2 yang terjadi , maka diagram nya akan terlihat seperti ini:

ANOMALY YOSUA Total-short.jpg

Fenomena manapun dari kedua postulat itu yang terjadi dengan jelas terlihat , bahwa rotasi hari setelah peristiwa matahari tidak terbenam "sehari penuh" itu telah berubah.

Yang paling singkat , siklus hari bergeser mundur selama 12 jam , dan urutan "jadilah petang jadilah pagi" sebagaimana ditulis dalam kitab Kejadian saat Penciptaan menjadi terbalik , dalam pengertian tidak dalam "jatah slot" nya yang semula.
Akibatnya siklus shabbath mundur setengah hari dari yang seharusnya.

Jika yang dimaksud penulis kitab Yosua adalah kejadian matahari baru tenggelam 24 jam kemudian (satu hari penuh siang + malam) , maka siklus shabbat benar-benar mundur satu hari penuh dari siklus awalnya.

Dengan demikian terbukti , baik secara parsial maupun secara total , siklus hari-hari termasuk hari ketujuh shabbat bergeser mundur setengah atau sehari penuh dengan adanya peristiwa tersebut.
...

Menarik juga untuk diketahui .. bagaimana pandangan para rabbi pemimpin religius Yudaisme mengenai fenomena "Joshua Longer Day" tersebut.

Mengutip dari situs chabad.org , inilah tangkapan layar dari pandangan "kalangan dalam" Yudaisme sendiri:

The Day The Sun Stood Still-Joshua Long Day-chabad.jpg


Kutipannya:

" ... , Joshua was leading the Jewish people in one of the battles to conquer the Land of Israel. Victory was imminent, but darkness was about to fall. "Sun," proclaimed Joshua, "be still at Giv'on; moon, at the Ayalon Valley" (Joshua 10:12).  The heavenly bodies acquiesced, halting their progress through the sky until Israel's armies brought the battle to its successful conclusion.

Our sages have said that "G‑d does not perform a miracle in vain."  Why, then, the drastic astronomical changes effected at Joshua's behest?  Would it not have sufficed to perform a more limited miracle, such as merely illuminating the battle site at Giv'on by some other supra-natural means?
But a miraculous engineering of "artificial" light would have meant that the laws of nature were merely superseded, not transformed. To inspire the people of Israel to not only transcend their natural self but also to transform and sublimate it, G‑d insisted that the miraculous light provided them should be natural sunlight—even if this meant creating a new natural order in the heavens."

Terjemahan bebas:

"..., Yosua sedang memimpin orang-orang Yahudi dalam salah satu pertempuran untuk menaklukkan Tanah Israel. Kemenangan sudah dekat, tetapi kegelapan akan segera turun.  "Matahari," seru Joshua, "berhentilah di Gibeon; bulan, di Lembah Ayalon" (Yosua 10:12). Benda-benda langit mematuhinya tanpa protes, menghentikan gerak mereka di langit sampai tentara Israel memenangkan pertempuran dengan sukses.

Para orang bijak kita telah mengatakan bahwa "Tuhan tidak melakukan mujizat dengan sia-sia." Lalu, mengapa perubahan astronomis yang drastis terjadi atas perintah Joshua?  Tidakkah cukup untuk melakukan mujizat yang lebih terbatas, seperti hanya menerangi lokasi pertempuran di Gibeon dengan cara supra-natural lainnya?

Tetapi mujizat dari cahaya "buatan" akan berarti bahwa hukum alam hanya digantikan, tidak diubah.  Guna mengilhami orang-orang Israel untuk tidak hanya melampaui "sifat alami" mereka tetapi juga untuk mengubahkannya, Tuhan dengan bersikeras menetapkan bahwa mujizat berupa penerangan yang diberikan kepada mereka haruslah berupa sinar matahari alami — bahkan jika ini berarti menciptakan tatanan alam baru di langit."


Kalimat-kalimat yang ditulis kalangan rabbi Yahudi di atas dengan jelas menyatakan pengakuan , bahwa fenomena matahari dan bulan "berhenti" dari rotasinya yang alami itu benar-benar terjadi , sekaligus menyatakan bahwa tatanan jadwal terbit dan tenggelam kedua benda penerang itu berubah dan memundurkan siklus hari .. termasuk Merubah Siklus Shabbat.


Kesimpulan akhir:


Siklus Shabbat memang pernah terputus atau berubah sehingga klaim Adventis tersebut terbukti tidak benar tanpa dapat disanggah lagi..!




<***©deogratia 2022***>
WA112 ꧋ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦺꦴꦫꦺꦴ ꦏꦼꦕꦶꦥꦼ ꦠ꧀ꦩꦠꦶ  WA003
.