Maria Bunda Allah

Started by Nick_zhou2468, Apr 25, 2022, 01:41 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

saulus

Quote from: Nick_zhou2468 on Apr 25, 2022, 01:41 PMKemudian, dalam
suratnya kepada Yohanes, patriakh Antiokhia, Santo Cyrillus menegaskan pendiriannya sebagai berikut:

"Kami mengakui Tuhan kita Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia, terdiri atas jiwa berakal dan badan. Sejak kekal menurut keilahiain-Nya Ia dilahirkan dari Bapa, pada akhir hari-hari, yang satu dan sama itu demi untuk kita dan demi untuk keselamatan kita dilahirkan menurut kemanusiaan dari perawan Maria. Yang satu dan sama sehakikat dengan Bapa menurut keilahian dan sehakikat dengan kita menurut kemanusiaan. Sebab terjadilah pemersatuan dua kodrat. Maka satu Kristus, satu Anak kita akui. Dan sesuai dengan pemersatuan yang dipahami secara demikian, kami akui Perawan Suci sebagai Bunda Allah (Theotokos) oleh karena Allah-Firman menjadi daging dan manusia dan dengan diambilnya itu Ia sendiri mempersatukan dengan diri-Nya bait Allah yang diambil-Nya dari Maria".
Kekuatiran orang diluar Katolik dan Ortodoks adalah ... menyamakan bunda Maria yang hanya manusia ... diposisikan sebagai Allah ... dan bagi mereka ... itu akan menjadi penyembahan berhala.

Hal itu menjadi benar .... Jika umat katolik dan ortodoks begitu ... sayangnya, itu ketidak tahuan mereka semata.

Yang melelahkan ... adalah ... kalaupun diberi penjelasan, mereka lebih sering tak mau mengerti atau yang menjelaskan tidak memberikan ... penjelasan yang menyeluruh.  

Jadilah debat kusir ... Bunda Kita, malah menjadi semakin sedih, bahwa dirinya dijadikan bahan perdebatan terus menerus.

Jadi bagaimana harusnya kita bersikap ???

Menjawablah ... jika itu akan membuat pemahaman mereka membaik.

Berhentilah ... jika itu hanya ... akan sia-sia.

Bagaimana membedakannya ???  Berdoa dan berdiskresi (membedakan dalam bertindak, seturut spirit apa sebenarnya kita menjawab pertanyaan orang-orang tsb ... demi Kristus atau hanya pembanggaan diri??)

Nick_zhou2468

MARIA BUNDA ALLAH

Takkala kita berdialog dengan umat non Katolik tentang Bunda Maria kita tentu pernah disuguhi pertanyaan bahkan kita sendiripun mungkin masih bertanya: "Bagaimana mungkin Maria disebut bunda Allah ? Bukankah itu berarti Allah dilahirkan oleh manusia?

Untuk mengerti gelar bunda Allah yang disematkan pada Maria, kita perlu mengetahui siapa Yesus Kristus, Putranya. Yesus adalah sang Firman yang sehakekat dengan Allah yang berinkarnasi menjadi manusia.(Yohanes 1;1,14). Selama inkarnasi-Nya mustahil Sang Firman kehilangan kodrat Ilahi-Nya. Santo Theodorus Studitus dalam buku God's Human Face(Wajah Insani Allah) menuliskan: Kristus tidak meninggalkan realitas luhur keilahian-Nya yang bersifat tanpa jasad dan tak dapat dibatasi; tetapi sungguh merupakan kemuliaan bagi-Nya untuk menghampakan diri dengan cara yang sedemikian luhur sampai merendahkan diri menjadi seperti kita sehingga dalam tubuh-Nya Ia dapat dibatasi. Ia, yang menopang segala sesuatu, telah mengenakan wujud jasmani, yakni:daging; Ia tidak malu untuk menjadi manusia, dan disebut demikian.

Salah satu Bapa Gereja, (376-444) ketika melawan Nestorius(Patriakh Konstantinopel) menjelaskan peran Maria sebagai bunda Allah sebagai berikut: "Tetapi engkau barangkali berkata: Apakah perawan itu fmenjadi ibu keallahan? Kami menjawab: Tanpa bantahan kami katakan bahwa Firman-Nya yang hidup dan berada sebagai mandiri lahir dari hakikat Allah dan Bapa. Ia mempunyai adanya tanpa awal, tidak dalam waktu dan selalu berada bersama dengan Yang Melahirkan, di dalam-Nya dan bersama dengan-Nya terpikir, Tetapi pada masa terakhir segala zaman, pada saat Ia menjadi daging, artinya dipersatukan dengan tubuh berjiwa, yang berakal, Ia dikatakan secara kedagingan dilahirkan melalui perempuan".

Kemudian, dalam
suratnya kepada Yohanes, patriakh Antiokhia, Santo Cyrillus menegaskan
pendiriannya sebagai berikut: "Kami mengakui Tuhan kita Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia, terdiri
atas jiwa berakal dan badan. Sejak kekal menurut keilahiain-Nya Ia dilahirkan dari Bapa, pada akhir hari-hari, yang satu dan sama itu demi
untuk kita dan demi untuk keselamatan kita dilahirkan menurut kemanusiaan dari perawan Maria. Yang satu dan sama sehakikat dengan Bapa menurut keilahian dan sehakikat dengan kita menurut kemanusiaan. Sebab terjadilah pemersatuan dua kodrat. Maka satu Kristus, satu Anak kita akui. Dan sesuai dengan
pemersatuan yang dipahami secara demikian, kami akui Perawan Suci sebagai Bunda Allah (Theotokos) oleh karena Allah-Firman menjadi daging dan manusia dan dengan diambilnya itu Ia sendiri mempersatukan dengan diri-Nya bait Allah yang diambil-Nya dari Maria".

Dari berbagai sumber.