Purgatory (Api Penyucian)

Started by Andre Fantioz, Apr 30, 2022, 12:34 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Andre Fantioz

"Setiap perayaan tiba, kami membuat persembahan untuk yang mati sebagai penghormatan hari ulang tahun."
Tertullian, Chaplut , 3 (211 M).

"Wanita lebih terikat kalau suaminya meninggal. Tentu saja, dia berdoa bagi jiwa/arwah suaminya, dan meminta penyegaran baginya untuk sementara, dan persahabatan (dengannya) di kebangkitan pertama, dan memberikan persembahan di hari ulang tahun kematiannya."
Tertullian, On Monogami, 10 (216 M).

"Karena jika di atas pondasi Kristus kamu sudah membangun tidak hanya emas, perak dan, batu mulia (1 Kor 3), tetapi juga rumput kering, jerami, dan kayu, apa yang kamu harapkan ketika jiwa akan terpisah dari badan? Akankah kamu masuk ke surga dengan rumput kering dan jerami, dan kayu, dan dengan begitu mengotori kerajaan Tuhan? atau oleh karena rintangan-rintangan ini kamu akan tidak menerima penghargaan untuk emas, perak, dan batu muliamu, bukankah ini tidak adil?. Kamu terikat dengan api yang akan membakar material, untuk Tuhan kita, dan bagi mereka yang bisa mengerti hal-hal surgawi disebut Api Penyucian . Tetapi api ini tidak menghanguskan makhluk, tetapi apa yang dibangun oleh makhluk ini, kayu, jerami dan rumput kering. Ini adalah manifestasi bahwa api menghancurkan kayu, yaitu kesalahan kita dan kemudian kembali ke penghargaan dari pekerjaan agung kita"
Origen, Homili ayat Yeremia, PG 13:445, 448 (244 M).

"Mari kita berdoa untuk saudara seiman yang meninggal dalam Kristus, yang adalah Tuhan, pecinta umat manusia, yang telah menerima jiwanya, semoga memaafkan dosa-dosanya, baik yang disengaja maupun tidak. Dan semoga Dia berkenan dan bermurah hati kepadanya, dan memberinya kumpulan di tempat kesalehan, yang dikirim ke dada Abraham, dan Iskak, dan Yakub, dengan semua yang berkenan kepadaNya dan melakukan kehendakNya sejak awal dunia, dari mana semua duka cita, dan keluhan dibuang."
Konstitusi Apostolik, 8:4,41 (Abad ke 3 M)"

Kemudian kita memperingati juga mereka yang sudah meninggal sebelum kita. Patriarkh/Paus pertama, Para nabi, Rasul, Martir, yang dengan doa dan perantaraan mereka Tuhan akan menerima permohonan kita. Kemudian untuk para Bapa Suci dan Uskup yang sudah meninggal sebelum kita, dan semua yang di tahun-tahun lalu sudah meninggalkan kita, percayalah bahwa peringatan itu memiliki manfaat yang sangat besar kepada jiwa, buat siapa permohonan dilakukan, sementara pengorbanan yang paling dahsyat dan suci (korban Kristus) itu dihadirkan. Dan aku ingin mengajak kamu dengan suatu ilustrasi. Karena aku mengetahui bahwa banyak dikatakan, apa sesungguhnya keuntungan yang didapat oleh jiwa, yang meninggalkan dunia ini dengan atau tanpa dosa jika diperingati di dalam doa? Karena jika seorang raja akan menghukum seseorang yang telah menyakitkan hatinya, dan kemudian mereka yang menjadi miliknya (teman, saudara, dsb) menenun sebuah mahkota dan mempersembahkannya kepada raja itu di bawah hukuman, akankah dia tidak memberikan suatu pengampunan bagi hukuman mereka? Dengan cara yang sama, ketika kita mempersembahkan kepadaNya permohonan kita bagi mereka yang sudah meninggal, meskipun mereka adalah orang yang berdosa, tidak menenun mahkota, tetapi persembahan pengorbanan Kristus untuk dosa kita, mengambil hati Tuhan yang Maha Pemurah untuk mereka yang sudah meninggal, seperti halnya untuk diri kita." Kyrilos dari Jerusalem,
Pengajaran Katekisasi, 23:9,10 (350 M).

"Ketika jiwa seseorang meninggalkan badannya dan sisa antara sifat buruk dan baik masih ada, ia tidak bisa mendekati Tuhan hingga api pemurni akan membersihkan noda yang memenuhi jiwa itu. Api yang sama itu di sisi lain akan membatalkan ketidak jujuran, dan kecenderungan akan kejahatan"

Gregory Nyssa, Khotbah pada Kematian, PG 13:445,448 (sebelum 394 M).
"Jika orang yang dibaptis memenuhi kewajiban yang dituntut dalam kekristenan, dia mengerjakan kebaikan. Jika dia tidak mengerjakan, tetapi dia memelihara iman, dia tidak akan binasa untuk selamanya, apakah karena dosa atau sisa ketidak-murnian ia akan diselamatkan, sebagaimana, dengan api; seperti seseorang yang telah membangun pada pondasi (yang mana adalah Kristus), dengan sesuatu yang bukan emas, perak, dan batu mulia, tetapi dengan kayu, rumput kering, jerami. Yaitu tidak hanya pekerjaan yang murni dan suci tetapi juga pekerjaan tidak murni dan jahat."
Agustinus, Iman dan Perbuatan, 1:1 (413 M).

"Sepanjang waktu, yaitu waktu antara kematian manusia dan kebangkitan yang terakhir, jiwa tinggal di dalam suatu tempat pengasingan yang tersembunyi, di mana dia menikmati istirahat atau menjalani penderitaan sebanding dengan kebaikan yang telah didapat selama hidup di bumi."
Agustinus, Enchiridion, 1099 (421 M).

"Masing-masing akan dihadirkan kepada Hakim ketika dia meninggal.
Sekalipun begitu, harus masuk Api Penyucian sebelum penghakiman, oleh karena kesalahan kecil yang harus dimurnikan. Bukankah Kristus, Kebenaran, mengatakan apabila seorang menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak (Mat 12:32)?  Dari pernyataan ini kita belajar bahwa beberapa dosa dapat dimaafkan di dunia ini dan beberapa di dunia yang akan datang.  Karena, jika pengampunan ditolak untuk dosa tertentu , kita menyimpulkan secara logika bahwa pengampunan diberikan untuk orang lain. "

Gregorius Agung Dialogos, 4:39 (594 M).


Sumber: https://www.scripturecatholic.com/purgatory/
Diterjemahkan oleh : Andre Fantioz


Andre Fantioz

#6
Tradisi / Bapa-bapa Gereja

• Gereja perdana mempercayai Api Penyucian

"Dan di dalam mimpi, Tryphaena melihat anak perempuannya Falconilla yang sudah meninggal, dan mengatakan kepadanya : Ibu, biarlah Thecla kau anggap sebagai anakmu seperti saya, dan mintalah dia berdoa untuk saya, sehingga saya dipindahkan ke tempat kebahagiaan. Tryphaena kemudian menceritakan hal ini kepada Thecla, dan Thecla berdoa : O Tuhan Allah langit dan bumi, Yesus Kristus, Putra Allah yang Maha Tinggi, berikanlah putrinya, Falconilla hidup yang kekal."
Kisah Paulus dan Thecla 8:5-7 (160 M)"

Di baris 19 pada inkripsi yang tertulis di makam Abercius terdapat tulisan "Biarlah siapapun menjalankan doa ini untuk saya (Abercius)". Abercius adalah seorang uskup Hieropolis di Phrygia, meninggal di abad kedua."
Inkripsi Abercius (190 M )

"Dengan segera, di malam yang larut, ada sebuah penampakan kepada saya dalam sebuah mimpi. "Saya melihat Dinocrates keluar dari tempat yang suram, di mana juga ada beberapa orang lain, dan dia dipanggang dan sangat haus, dengan air muka kotor dan pucat, dengan luka di wajahnya yang dia punyai ketika dia meninggal. Dinocrates adalah saudara laki-laki saya yang terluka, pada saat berusia tujuh tahun. Yang meninggal karena penyakit. Tetapi saya percaya bahwa doa saya akan menjadi pertolongan bagi penderitaannya, dan saya berdoa baginya setiap hari. Lalu pada hari kelahiran Gets Caesar, dan saya berdoa bagi saudara laki-laki saya siang malam, merintih dan menangis bahwa penderitaannya agar diwariskan kepada saya. Lalu pada hari kami tinggal di penjara, diperlihatkan kepada saya. Saya melihat tempat yang dulu saya lihat suram, sekarang terang, dan Dinocrates, dengan badan bersih dan pakaian yang baik, menemukan penyegaran. Dan di mana tadinya ada luka, saya melihat bekas luka, dan ada kolam yang sudah saya lihat sebelumnya, sekarang garis tepinya diturunkan sampai ke pusar anak laki-laki itu. Dan sesuatu mengambil air dari kolam itu dengan tak berhenti-hentinya, dan di atasnya adalah gelas piala yang diisi dengan air, dan Dinocrates mendekat dan mulai untuk minum darinya, dan gelas piala tidak habis. Dan ketika dia puas, dia pergi dari air, bermain dengan gembira, sama seperti anak-anak, dan saya terbangun. Lalu saya tahu bahwa dia dipindahkan dari tempat hukuman."
Penderitaan Perpetua dan Felicitias, 2:3-4 (202 M)

"Semua jiwa, oleh karena itu dikurung dalam Hades, apakah Anda menerima ini?" Baiklah, entah Anda berkata ya atau tidak, lebih dari itu, sudah ada pengalaman adanya hukuman dan penghiburan, dan di sana ada orang miskin dan kaya. Selain itu, jiwa menjalaninya tidak dengan badan. Siapapun yang melihat seorang wanita dan timbul nafsu birahi terhadapnya, sudah melakukan perzinahan di dalam hatinya. Oleh karena itu, untuk alasan ini yang paling sesuai adalah jiwa tanpa menunggu badan, sebaiknya dihukum untuk apa yang sudah dilakukannya, tanpa badan. Oleh sebab itu, atas prinsip yang sama, pikiran yang saleh dan baik tanpa keikutsertaan badan, tanpa badan akan mendapat penghiburan. Singkatnya, yang kita mengerti sebagai "penjara" di dalam Injil adalah Hades. Dan sewaktu kami juga interpretasikan, maksudnya, untuk kesalahan yang sangat kecil yang harus dibayar di sana sebelum kebangkitan, tak seorang pun akan ragu-ragu untuk percaya bahwa jiwa di dalam Hades, akan menjalani disiplin-displin pembalasan, sampai proses kebangkitan secara penuh."
Tertullian, Risalah pada Jiwa, 58 (210 M).

Bersambung ......

Andre Fantioz

Why 3:18-19 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

Why 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Penjelasan: Yesus mengacu pada api yang memurnikan emas yaitu, Ia mencintai mereka jika mereka menyesali dosa mereka. Ini adalah dalam konteks setelah kematian sebab Yesus mengatakannya dari sorga, menghadiahi pakaian putih, yaitu keselamatan setelah pembersihan dengan api (kedua-duanya setelah kematian).

Dan 12:10 – Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.

Penjelasan: Daniel mengacu pada pemurnian dengan mengatakan banyak orang akan memurnikan diri mereka, membuat diri mereka bersih dan murni.

Keb 3:5-6 – Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diriNya.

Keb 3:6 Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka olehNya, lalu diterima bagaikan korban bakaran.

Yang mati disiksa dan diuji oleh api untuk menerima penghargaan sorgawi mereka. Ini adalah api di Api Penyucian.

Zak 13:8 – Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.

Zak 13 :9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Penjelasan: Tuhan mengatakan 2/3 akan binasa, dan 1/3 akan dibiarkan hidup, dimasukkan ke dalam api, dan dimurnikan seperti perak dan diuji seperti emas. Mereka yang binasa pergi ke neraka, dan tidak diperlukan pemurnian di dalam sorga, maka yang sedang dimurnikan adalah di dalam Api Penyucian.

Mal. 3:2 – Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

Mal 3 :3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Ayat ini juga mengacu pada pemurnian Tuhan dari orang benar pada kematian mereka.

Bersambung ......

Andre Fantioz

 Pemurnian Setelah Kematian dengan Api

Ibr 12:29 – Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan . Tuhan adalah suatu api yang menghabiskan (api cinta di sorga, api yang membersihkan di dalam Api Penyucian, atau penderitaan dan api kutukan di dalam neraka).

1 Kor. 3:10-15 – pekerjaan dihakimi setelah kematian dan yang diuji oleh api.

1 Kor 3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
1 Kor 3:11 Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
1 Kor 3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
1 Kor 3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
1Kor 3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
1Kor 3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
1Kor 3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Penjelasan: Beberapa pekerjaan hangus, tetapi orang masih diselamatkan. Paulus mengacu pada status pembersihan yang disebut Api Penyucian. Dosa yang ringan (pekerjaan tidak baik) yang dilakukan, setelah kematian akan dibakar, tetapi orang masih dibawa kepada keselamatan. Status setelah kematian ini bukan sorga (tak seorangpun dengan dosa ringan boleh datang) atau neraka (tidak ada keselamatan dan pengampunan).

1 Kor. 3:15 – "bila ada pekerjaan orang dibakar, ia akan menderita kerugian, meskipun demikian dia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. "Ungkapan untuk "menderita kerugian" dalam Yunani adalah "zemiothesetai. "Asal kata adalah "zemioo" yang mana juga mengacu pada hukuman. Ungkapan "zemiothesetai" digunakan di dalam Kel. 21:22 dan Ams. 19:19 yang mana mengacu pada hukuman (dari bahasa Ibrani "anash" yang maksudnya "menghukum" atau "hukuman").

Karenanya, ayat ini membuktikan bahwa ada suatu penebusan dari hukuman sementara setelah kematian kita, tetapi orang masih diselamatkan. Ini tidak bisa berarti sorga (tidak ada hukuman di dalam sorga) dan ini tidak bisa berarti neraka (kemungkinan penebusan tidak lagi ada dan orang tidak diselamatkan).

1 Kor 3:15 – lebih lanjut, Paulus menulis "dia sendiri akan diselamatkan "tetapi hanya" seperti dari dalam api". "Ia akan diselamatkan dalam bahasa Yunani adalah "sothesetai" (yang mana berarti keselamatan abadi). Ungkapan "tetapi hanya" (atau "sekalipun begitu") dalam bahasa Yunani adalah "houtos" yang mana berarti "dengan cara yang sama." Ini berarti bahwa manusia menerima kedua-duanya baik pembalasan dan keselamatan dengan cara yang sama oleh api.

1 Kor 3:13 – Saat Paulus menulis tentang Tuhan menyatakan kualitas dari pekerjaan manusia dengan api dan memurnikannya, pemurnian ini berhubungan dengan dosa-dosanya (tidak hanya pekerjaan baiknya). Protestan mencoba untuk membuktikan kebalikannya tentang kenyataan Api Penyucian, mengatakan bahwa Paulus hanya menulis tentang penghargaan dari pekerjaan baik, dan tidak menghukum dosa (sebab menghukum dan membersihkan seorang manusia dari dosa akan mengakui ada Api Penyucian).

1 Kor 3:17 – tetapi ayat ini membuktikan bahwa pembersihan setelah kematian berhubungan dengan penghukuman dosa. Membinasakan bait Allah adalah pekerjaan tidak baik, yang mana adalah dosa berat, yang mana membawa ke arah kematian. 1 Kor 3:14, 15, 17 – Api Penyucian mengungkapkan status kebajikan/pekerjaan baik (ay. 14), status dosa ringan (ay.15) dan status dosa berat (ay.17), di mana semua dihakimi setelah kematian.
1 Pet 1:6-7 – Petrus mengacu pada api yang berkenaan dengan kesucian jiwa untuk menguji buah-buah dari iman kita.
1 PET 1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1 PET 1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu–yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api–sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Yud 1:23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Orang-orang yang diselamatkan direnggut ke luar dari api. Orang-orang yang telah diselamatkan, mereka adalah di sorga, dan tidak ada kemungkinan keselamatan jika mereka di dalam neraka. Orang-orang ini dibawa ke arah sorga dari Api Penyucian.

Bersambung ......

Andre Fantioz

#3
Kej 50:10 ; Setelah mereka sampai ke Goren-Haatad, yang di seberang sungai Yordan, maka mereka mengadakan di situ ratapan yang sangat sedih dan riuh; dan Yusuf mengadakan perkabungan tujuh hari lamanya karena ayahnya itu.
Bil 20:29 ; Ketika segenap umat itu melihat, bahwa Harun telah mati, maka seluruh orang Israel menangisi Harun tiga puluh hari lamanya.
Ul 34:8 – Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu.

Penjelasan: Di sini adalah beberapa contoh ritual doa dan penyesalan, ratapan berduka-cita untuk yang mati untuk periode waktu tertentu. Ratapan dan perkabungan oleh orang-orang beriman untuk yang mati tidak mungkin tanpa maksud atau hanya sekedar meratapi saja, hati orang beriman selalu mengarah kepada Tuhan. Pemahaman Yahudi tentang praktek ini adalah bahwa pendoa membebaskan jiwa-jiwa dari status pemurnian yang menyakitkan, dan mempercepat perjalanan mereka kepada Tuhan.

2 Mak 12:43-45 – Doa untuk yang mati membantu membebaskan mereka dari dosa dan membantu mereka ke dalam penghargaan sorga. Mereka yang sorga tidak punya dosa, dan mereka yang neraka tidak bisa lagi dibebaskan dari dosa. Mereka ada di dalam Api Penyucian.
Martin Luther menemukan masalah dengan ayat ini sebab ia menolak ajaran Api Penyucian yang sudah tua dan berasal dari Gereja Perdana. Hasilnya, ia menghapus Makabe dari kanon Alkitab

Sebagai tambahan, bahwa dalam Judaisme juga mempercayai adanya Purgatory. Selain diekspresikan dalam praktek yang tercatat dalam Kitab Makabe, ajaran para Rabbi juga menunjukkan hal tersebut. Bisa dilihat di Ensiklopedi  Judaisme : 

https://www.jewishencyclopedia.com/articles/12446-purgatory



Bersambung.......

Andre Fantioz

1 Kor 15:29-30 . Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya?

Penjelasan: Paulus menyebutkan perbuatan orang-orang yang dibaptis untuk kepentingan orang mati, dalam konteks menebus dosa-dosa mereka (orang-orang dibaptis untuk yang mati sehingga yang mati dibangkitkan). Orang-orang mati ini tidak di dalam sorga sebab mereka masih dengan dosa, tetapi mereka juga tidak berada di dalam neraka sebab di neraka dosa mereka tidak bisa lagi ditebus. Mereka ada di dalam Api Penyucian. Ayat ini secara langsung sesuai dengan 2 Mak 12:44 yang mana juga menunjukkan doa khusus untuk orang mati, sedemikian sehingga dosa mereka mungkin diampuni.

2 Mak 12:44 Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
Fil 2:10 – Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada " di bawah bumi ", yang mana sebenarnya adalah dunia orang mati atau Api Penyucian.

2 Tim. 1:16-18 – Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku. Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku.

Penjelasan: Onesiforus sudah mati atau dianggap mati tetapi Paulus meminta belas kasihan Tuhan "pada hariNya". Penggunaan kata "hariNya" menunjukkan konteks eskatologis (lihat contoh, Rom 2.5,16; 1 Kor 1.8; 3.13; 5.5; 2 Kor. 1.14; Fil 1.6,10; 2.16; 1 Tes 5.2,4,5,8; 2 Tes 2.2,3; 2 Tim 4.8). Tentu saja, tidak diperlukan belas kasihan di sorga, dan tidak ada belas kasihan diberikan di neraka. Dimana Onesiforus? Dia di Api Penyucian.

Ibr 12:14 – tanpa kekudusan tak seorangpun akan lihat Tuhan.

Penjelasan: Kita memerlukan penyucian akhir untuk mencapai kekudusan yang sebenarnya sebelum berhadapan dengan Tuhan, dan proses ini terjadi selama hidup kita, dan jika tidak diselesaikan selama hidup kita, akan diselesaikan dalam kondisi transisi api penyucian.

Ibr 12:23 Dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna .

Penjelasan: Roh manusia yang baru meninggal di dalam ketuhanan, akan dibuat menjadi sempurna, sehingga dalam ayat tersebut ada ungkapan " yang telah menjadi sempurna ". Mereka tidak perlu datang sempurna, mereka dibuat sempurna setelah kematian mereka. Tetapi mereka yang di sorga telah sempurna, dan mereka yang neraka tidak bisa lagi dibuat sempurna. Roh ini adalah di dalam Api Penyucian.
1 Petrus 3:19; 4:6 – Yesus mengajar kepada roh di dalam "penjara." Ini adalah jiwa yang benar yang sedang dibersihkan untuk tujuan yang berbahagia.

Wah 21:4 – Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu .

Penjelasan: "Tuhan akan menghapus air mata mereka, dan di sana tidak akan ada perkabungan atau rasa sakit, tetapi hanya setelah datangnya sorga yang baru dan meninggalkan langit dan bumi yang sekarang. Penghapusan air mata dan rasa sakit hanya terjadi pada ujung waktu. Tetapi tidak ada kesedihan atau rasa sakit di sorga, dan Tuhan tidak akan menyeka air mata mereka di neraka. Ini adalah jiwa yang mengalami Api Penyucian.

Wah 21:27 – Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu .

Penjelasan: Tidak ada apapun yang kotor akan masuk sorga. Kata " kotor" berasal dari kata Yunani "koinon" yang mana mengacu pada suatu korupsi rohani. Bahkan cenderung mengarah ke dosa yang secara spiritual merusak, atau dipandang kotor, dan harus dibersihkan sebelum memasuki sorga. Adalah mengherankan banyak orang Protestan tidak ingin mempercayai Api Penyucian. Api Penyucian ada oleh karena kemurahan hati Tuhan. Jika tidak ada Api Penyucian, ini akan juga berarti tidak ada keselamatan untuk banyak orang. Tuhan Maha Pemurah, tentu.

Luk 23:43 – Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Penjelasan: Banyak orang Protestan memperdebatkan bahwa, karena Yesus mengirim penjahat yang baik ke sorga, maka di sana bisa saja tidak ada Api Penyucian. Ada beberapa bantahan. Pertama, saat Yesus menggunakan kata "Firdaus". Ini tidak berarti sorga. Firdaus, dari bahasa Ibrani "sheol," yang dimaksud adalah dunia dari orang benar yang mati.
Ini adalah tempat orang mati yang akan masuk sorga, tetapi ditahan sampai kebangkitan Tuhan. Ke dua, karena tidak ada pemberian tanda baca dalam naskah yang asli, perkataan Yesus " Aku berkata kepada kamu hari ini kamu akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus " tidak berarti ada tanda koma setelah kata kamu yang pertama."

Ini berarti Yesus bisa saja berkata, "Aku berkata kepada kamu hari ini , kamu akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus " (maksudnya, Yesus bisa saja menekankan seruan perkataannya itu "hari ini" atau "sekarang," dan bahwa suatu saat di masa datang penjahat yang baik akan pergi ke sorga). Ketiga, sekalipun si penjahat pergi langsung ke sorga, ini tidak membuktikan tidak ada Api Penyucian (mereka secara penuh disucikan di dalam hidup ini – mungkin oleh suatu kematian yang penuh penyesalan dan berdarah – bisa siap untuk masuk pintu sorga).

Bersambung ....

Andre Fantioz

#1
Purgatory (Api Penyucian)
Dasar Alkitab
• Suatu keadaan setelah kematian dalam penderitaan dan pengampunan
• Pemurnian setelah kematian dengan api
Tradisi / Bapa-bapa Gereja
• Gereja perdana mempercayai Api Penyucian

Dasar Alkitab
• Suatu keadaan setelah kematian dalam penderitaan dan pengampunan


Mat 5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana , sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Mat 18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Luk 12:58-59 Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana , sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Penjelasan: Yesus memberi pengajaran kita pada ayat-ayat di atas, bahwa untuk suatu kesalahan yang kita lakukan, kita harus menebusnya sampai lunas. Jika kita tidak mempunyai dosa berat dalam hidup ini, kita akan masuk ke suatu keadaan sementara yang disebut penjara, dan kita tidak akan keluar sampai kita membayar lunas hutang kita kepada Tuhan. "Penjara" ini adalah Api Penyucian di mana kita tidak akan dapat keluar sampai tebusan terakhir dibayar.


Mat 5:48 Yesus mengatakan, " Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. "

Penjelasan: Kita hanya dibuat sempurna melalui pemurnian, dan di dalam ajaran Katolik, pemurnian ini, jika belum diselesaikan di atas bumi semasa hidup, dilanjutkan dalam suatu keadaan transisi yang disebut Api Penyucian.

Mat 12:32 Yesus mengatakan " Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia , ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak ".

Penjelasan: Yesus secara jelas memberikan bahwa ada pengampunan setelah kematian. Ungkapan "di dunia yang akan datang" (dari bahasa Yunani "en to mellonti") secara umum mengacu pada keadaan setelah kematian (lihat contoh padaMrk 10.30; Luk 18.30; 20.34-35; Efe 1.21 untuk bahasa serupa). Alkitab KJV mengatakan dengan kalimat yang sama (world to come) untuk Mrk 10.30; Luk 18.30. Pengampunan tidak diperlukan di sorga, dan tidak ada pengampunan di neraka. Ini membuktikan ada status yang lain setelah kematian, dan Gereja selama 2000 tahun telah menyebut status ini Api Penyucian.


Luk 12:47-48 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."


Penjelasan: Ketika tuan datang (pada waktu akhir), beberapa akan menerima pukulan ringan atau pukulan berat tetapi akan tetap hidup. Status ini bukanlah neraka atau sorga, sebab di sorga tidak ada pukulan, dan di neraka kita akan tidak lagi ada kehidupan bersama Tuhan.

Luk 16:19-31 – dalam cerita ini (Lazarus dan orang kaya), kita lihat bahwa orang kaya yang mati sedang menderita tetapi masih merasakan rasa kasihan untuk saudara laki-lakinya dan ingin memperingatkan mereka tentang tempat penderitaannya. Tetapi tidak ada penderitaan di sorga, ataupun belas kasihan di neraka sebab rasa belas kasihan adalah rahmat dari Tuhan, dan mereka yang di neraka sangat kekurangan rahmat Tuhan untuk semua keabadian. Jadi dimana orang kaya itu? Ia di dalam Api Penyucian.

Bersambung........