KESESATAN (HETERODOKSI) GERAKAN KARISMATIK 09

Started by saulus, May 20, 2022, 08:10 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

saulus

VI. BISAKAH KESESATAN KARISMATIK DIBENAHI?

Kesesatan Karismatik hanya bisa dibenahi dengan memunahkan/menghilangkan gerakan Karismatisme dari Bunda Gereja Kudus.

Atas pemikiran diatas beberapa penganut karismatik menyangkal dan mereka berkata bahwa karismatisme bisa dibenahi. Mereka berjanji akan membenahi gerakan karismatik agar ajaran atau praktek yang tidak sesuai dengan iman Gereja dihapuskan sehingga karismatik menjadi murni dan sesuai dengan iman Gereja. Lagipula, seperti yang sering mereka katakan, bukankah berkat karismatik banyak umat yang semakin rajin ke Gereja, berdoa, mengaku dosa etc? Bukankah buah yang baik ini menunjukkan bahwa pada dasarnya karismatik itu baik sehingga yang perlu dilakukan hanyalah membenahi penyimpangan-penyimpangan?

Sayangnya pembenahan tidak dimungkinkan. Mengapa? Karena kesesatan karismatik yang berlawanan dengan ajaran Gereja itu adalah esensi atau inti dari karismatik itu sendiri. Sebagai analogi, akan naif sekali bagi seorang anggota Freemasonry untuk berharap bahwa suatu saat Freemasonry akan diterima Gereja setelah kesesatan Freemasonry yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja dihapuskan. Baik Karismatik atau Freemasonry sendiri intinya sudah sesat dan berlawanan dari ajaran Gereja. Upaya untuk memperbaiki kesesatan hanya bisa dilakukan dengan menghilangkan atau memunahkan Freemasonry dan Karismatik. karena kesesatan karismatik adalah inti dan nyawa dari karismatisme itu sendiri. Bila inti atau nyawa hilang, maka karismatik telah punah

Kesesatan yang merupakan esensi dari karismatisme adalah doktrin baptisan roh kudus dan bahasa roh mereka. Dan memang inilah yang membedakan karismatik dengan gerakan yang lain (katakanlah Opus Dei, Legio Maria, Landing Ministries etc). Suatu perkumpulan doa karismatik tanpa baptisan roh ataupun bahasa roh hanyalah suatu perkumpulan doa biasa.

International Catholic Charismatic Renewal (ICCR) sendiri menyatakan bahwa benang pemersatu dari Karismatisme adalah baptisan Roh Kudus:
The common thread for the Movement is the 'baptism of the Holy Spirit'. For many people, this new, powerful, and life-transforming outpouring of the Holy Spirit takes place in the context of a specifically designed seminar called 'Life in the Spirit', although many have been 'baptised in the Spirit' outside of the seminar. (sumber)
 
 (
Terjemahan 17)

 Pentingnya baptisan Roh Kudus juga terlihat dari statute resmi ICCR
yang bisa diakses dengan mengklik disini. Dan karena bahasa roh adalah salah satu indikasi bahwa seseorang telah menerima bapitsan Roh Kudus, maka keduanya (baptisan Roh Kudus dan bahasa roh) adalah doktrin inti dan esensi dari karismatisme itu sendiri.
 
 Sementara itu nyawa dari gerakan karismatik, yang melatar belakangi dua doktrin utama karismatik tersebut adalah mentalitas yang lebih menekankan suatu keyakinan sia sia atau vain confidence (lihat kutipan dari Konslili Kudus Trent di catatan kaki [2]). Mentalitas inilah yang membuat Luther memberontak dan Protestantism timbul. Dan karena Karismatik memang satu nyawa dengan Protestantism maka tidaklah heran bila karismatik begitu mudah untuk berkompromi dengan ajaran-ajaran Protestant dan menganggap bahwa Protestant adalah bagian dari Gereja.
 
 Lalu bagaimana dengan "buah-buah" dari Gerakan Karismatik? Bukankah Mat 7:16-20 mengajarkan bahwa kita bisa mengenal kebenaran lewat buahnya? Sebenarnya susah sekali menilai buah sejati dari sesuatu. Sebagai contoh, banyak Pondok Pesantren yang mengkhususkan diri dalam menangani pasien narkoba. Bukankah upaya tersebut memang berbuah baik? Bukankah tidak jarang pecandu yang menjadi orang yang lebih baik? Bahkan kita bisa mengatakan lebih jauh bahwa Islam sangat berbuah positif karena daerah Arabia yang dulunya barbar dan buas sekarang jauh lebih beradab setelah datangnya Islam. Orang Arab sudah tidak sembarangan membunuh, merampok, memperkosa dan lain-lain. Bukankah ini buah yang positif sekali?
 
 Kurangnya kebijaksanaan akan membuat orang kurang teliti dalam menilai buah sejati dari suatu perbuatan. Seperti kita tidak bisa mengatakan bahwa Islam sesuai dengan iman yang Katolik dan Apostolik karena "buah-buahnya" baik, kita juga tidak bisa gegabah mengatakan bahwa karismatik itu pada dasarnya benar karena "buah-buahnya" baik. Kita harus bijaksana untuk mengkaji lebih jauh buah sejati dari suatu kebenaran. Islam sendiri, meskipun mempunyai unsur-unsur kebenaran[4], namun, seperti agama non-Katolik lain, juga memiliki "celah-celah, kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan" ("gaps, insufficiencies and errors")[5], sesuatu yang bukan berasal dari Allah dan tidak bisa disatukan dari Allah. Adanya "celah-celah, kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan" tersebut terbukti dengan buah-buah buruk dari Islam yaitu penyangkalan terhadap firman Yesus yang asli, keganasan isi Quran, intoleransi dan lain-lain.
 
 Sama halnya dengan karismatik. Tidak bisa karismatik dipandang benar hanya karena buah-buah baiknya saja. Keseluruhan dari buah karismatik harus diperhatikan. Seperti yang sudah aku tulis diatas buah-buah buruk karismatik adalah ketidak-setiaan terhadap amanah Paulus dan Kitab Suci, doktrin baptisan Roh Kudus yang cenderung mengingkari iman Gereja akan baptisan, mentalitas indifferentism dan lain-lain. Dengan memperhitungkan buah-buah tersebut, sesuai dengan amanah Mat 7:16-20, bisa diketahui bahwa karismatik, seperti Islam, mengandung "celah-celah, kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan" dan seperti Islam atau Protestantism atau Freemasonry; karismatik tidak bisa disatukan dengan Gereja Katolik.
 
 Buah-buah baik dari agama non-Katolik ataupun dari karismatik sekalipun pastilah berasal dari Allah. Ini karena Allah lebih berkuasa daripada dosa dan mampu membuat yang baik dari yang buruk. Allah tetap berkarya dan memberikan kasihNya terlepas baik buruk seseorang (Mat 5:45). Karya Allah ini sama sekali bukan pembenaran akan kesalahan, kesesatan atau kejahatan (Karismatik, Freemasonry, Orthodoksi, Protestantism, Islam, Budhist, Hindu etc). Karya Allah ini berfungsi untuk menuntun orang dari gelap menuju terang sejati, yaitu Kristus di Gereja Katolik (lihat catatan kaki [4]).
 
 Sejak awal karismatisme memang bukan berasal dari Gereja Katolik dan pada perkembangannya pun karismatisme tidak pernah bisa bersatu dengan Gereja Katolik karena banyaknya penyimpangan yang merupakan inti dan nyawa dari karismatisme sendiri. Bagaikan virus yang bukan berasal dari tubuh dan tidak akan pernah bersatu dengan tubuh tanpa membuat sakit tubuh tersebut, maka karismatik, seperti virus, harus dipunahkan dari tubuh agar tubuh (ie. Gereja) kembali menjadi sehat.